part 2

2.1K 61 1
                                    

Ternyata susah yah bikin dan mikir mikir nya buat bikin cerita nya,




...........

Setelah semua acaranya lancar dan di teruskan dengan acara makan, walaupun sederhana, karna yang hadir hanya dari pihak 2 keluarga saja, itu semua keinginan Kayla karna Kayla gak mau statusnya menjadi seorang istri dari Muhammad arkan alfarizi di ketahui sebelum kelulusan sekolah nya nanti, dan sudah di setujui pula dengan keluarga dari sang suami, namun Kayla merasa kurang karna sang abang pertama tidak bisa hadir di karna kan harus keluar kota mengurus bisnisnya.

"Na tidur ajah gih kalau kamu cape, kan udah malam juga kasian suami mu lelah tuh, sekalian ajak juga ke kamar mu, dari pada kamu ngelamun"  Kata bundanya

"Iya nduk kalian istirahat gih" Timpal sama uminya sambil menepuk dan mengusap sang mantunya itu.

"Iya bun, umi, yaudah kay masuk dulu"  Lalu Kayla pun bangkit dari duduk nya

Menuju ruang keluarga nya untuk mengajak sang suami nya untuk istirahat, walaupun dia takut dan gak tau harus gimana setelah nya, namun Kayla mencoba untuk terbiasa

"M-m-mas arkan, kata umi sama bunda kita istirahat di kamar, katanya mas lelah, biar kay anter ke kamar kay sekalian kay juga mau mandi" Kayla biacara sambil menundukan kepalanya dan terbatas bata karna takut

Sang empu yang punya nama pun menoleh, bahkan ada di ruang tamu pun menengok ke arah Kayla dan tersenyum

"Iya na arkan, Kayla benar kamu harus istirahat, pergi gih sekalian kamu juga mandi"  Ayah Kayla pun menyetujui perkataan pitrinya itu

"Iya yah, yaudah arkan masuk dulu ke kamar yah, abi, abang"

Lalu aku pun masuk ke kamar dan di ikuti lelaki yang kini sudah menjadi suami sah ku, namun aku bingung harus memulai dari mana dan gimana, bukan aku tidak tahu menahu soal sah nya pernikahan dan dalam pernikahan, namun aku akan mencoba untuk bertanya padanya, sungguh aku tidak bisa memberikan hak nya saat ini dan karna aku juga tidak bisa memberikan apa yang ada pada diriku ini untuk orang yang bukan bahkan hati ku tak punya rasa apapun untuk suamiku, namun aku akan coba bersikap biasa ajah karna aku tau dosa apa yang dilaknat oleh Allah seorang istri yang menolak permintaan suaminya.

"Ekhemmmm..."

Deheman nya mampu membuat ku gugup dan tidak berani menatap nya

"I-iya" Gugup ku

"Boleh saya bicara..!! " Tanya nya

Aku hanya mampu menganggukkan kepala ku.

"Kenapa kamu menyetujui perjodohan ini, sedangkan kamu tidak tahu saya sebenernya siapa dan tujuan nya apa..!!" Tanya nya padaku

Aku terdiam seolah memikirkan kata demi kata yang di lontarkan suami ku itu

"Karna saya, ikhlas dan lillah menyetujui perjodohan ini, jika memang takdir Kayla harus bersanding dengan ka-mu, maka saya ridho dengan semuanya walaupun di jodohkan ayah"

"Saya tahu, saya juga di jodohkan karna abi saya sendiri yang minta dan memaksa, apa kamu tidak pernah menolak nya, karna saya tidak punya perasaan apapun sama kamu..!! Apa kamu juga akan kuat dengan saya yang nantinya akan berubah" Cecar nya

Dan kulihat dia seperti terpaksa menerimanya, apa salah ku ya Allah apa yang harus aku lakukan saat ini, hatiku seperti tertusuk jarum dengan penuturan suami ku yang terpaksa, jika boleh aku berkata aku juga terpaksa menerima perjodohan ini.

Flashback

Di sekolah

.......
Setiap hari sabtu aku selalu pulang aga sore karna aku dan sahabatku selalu menyempatkan makan bakso atau mi ayam ke sukaan kita, ya memang aku punya sahabat terbaik ku, kan ku kenal kan sahabat sahabt ku ya... Pertama Naila orang nya ramah cantik pake hijab namun tidak pake niqob tetapi dia super cerewet namun dia juga super perhatian, kedua Luna dia juga cantik, baik tapi dia super pinter juga gak kalah cerewet nya sama naila dan yang ketiga Sinta dia banyak diam namun dia juga perhatian baik ramah paki kerudung pula, cuman disini aku ajah yang paki niqob di karnakan sang abang pertama menginginkan adik nya yang tertutup untuk meringankan dosa ayah dan abang abang ku, oh iya kalian belom tahu juga kan kalau aku punya abang yang super baik dan perhatian sehingga sahabat sahabat ku ngafans sama abang abangku yang guanteng nya ngalahin orang utan.... Heheeeee canda...
Abang pertama ku reza ardiansyah kusuma yang kedua  Rafael  ardiansyah kusuma

"Hey hey, besok kita jalan yuk..!! Mumpung hari weekend" Kata naila

Ya tiap hari minggu kita selalu di adakan acara gak nugas terus

"Yup tuh betul kata naila" Timpal luna

"Ok" Kata ku yang di setujui Sinta

"Jam berpa..!! " Ujar luna

"Jam biasa" Irit itulah Sinta

............... ______...........

Pas aku pulang kerumah dengan hati bahagia namun sketika masuk aku begitu syok dengan apa yang di katakan ayah tersayang

"Assalmu'alaikum" Salam ku saat di depan rumah

"Wa'alaikumussalam" Jawab bunda ku "sini na, ayah mu mau bicara sama kamu" Titah nya sambil menepuk kursi sebelah nya sambil tersenyum

Kulangkah kan kaki ku untuk mendekati kedua orang tua ku

"Baik bun" Kata ku "ada apa yah, kayanya serius banget" Ku lihat wajah ayah ku dengan sayang namun ku temukan ada kilatan sedih di mata ya

"Gini na, apakah kamu mau ayah jodohkan dengan teman anak ayah"

Deg

Bagai tersambar petir di sore hari, kenapa terjadi pada diriku, ku kira hanya ada di novel" saja

"Ma-maksud ayah"

"Ayah mau menjodohka kamu kaya" Timpal sangat bunda

"Apa kamu bersedia na" Lanjut ayah ku

"Kenapa yah alasan ayah apa menjodohkan Kayla...!! Kayla masih juga sekolah yah belom lulus, apa gak sebaik nya nunggu kay lulus dulu yah bun..!! " Dengan bergetar ku ungkapkan kata" yang baik agar tidak menyakiti orang tua ku

Sesak dadaku saat ini, ku tahan air mataku  agar tidak tumpah

"Na tolonglah ayah mu ini, ayah minta sama kamu agar menyetujui perjodohan ini, demi ayah mu ini na ayah mohon kamu tidak perlu tau alasan ayah" Mohon ayah ku pada ku

"Apa boleh kay minta waktu dulu"

"Boleh kay sayang, nanti malam ayah tunggu na"

"Iya ayah, yaudah yah, bun aku kekamar dulu"

Ku langkah kan kaki ku ke kamar tidak lupa aku menyalami kedua nya.
Ku hempaskan tubuhku ke kasur dan ku menangis sejadi jadinya sambil ku tutupi wajahku dengan bantal biar tidak ada yang tau dan tidak ada yang dengar


Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang