"Terus boleh kah aku bertanya kay" Tanya Sintia alias Sinta"Na'am" Balas ku
"Masya Allah kamu sekarang udah benar benar berubah ya, sekarang lebih lembut dan penyayang bahkan sekarang hati kamu juga sama dengan diri kamu" -Sinta
"Apaan sih sin, ayo mau ngomong apa" -aku
"Entar dulu ya" Jeda nya "mas ayo dong bilang sama Kayla, aku udah tau mas menyesali semuanya dan kini waktunya kalian bahagia" Beralih pada mas arkan yang masih memeluk anak kembar ku
Aku heran, maksud nya apa ko malah ke mas arkan sih bukan nya tadi mau tanya sama aku, dan semua yang ada di situ juga bingung dengan apa yang di katakan Sinta.
"Gak de, mas udah bahagia ko walaupun mas gak bisa ajak Kayla balik lagi, aku gak mau anak anak ku jadi benci dan makin kecewa" Balasas arkan yang menatap anak anak ku
"Jangan nyerah dong mas" Balas lagi Sinta " Kayla mau gak kalau kamu rujuk lagi sama mas aku, aku tau mas ku udah menyesalai semua perbuatan nya, dan aku tau kalau mas ku sekarang mencintai kamu kay, dan ku tau juga dari mata mu kay, kamu juga mencintai mas arkan kan, ya walaupun kamu hilang sekejap tapi aku tau kau dari semenjak kamu suka sama siapa dan melabuhkan untuk siapa" Jelas nya
"Mmm... Ma'af sin aku belom bisa aku takut" Balas ku
"Tapi de gak salah nya kalau kamu mengikhlaskan semua yang udah terjadi dan kami berhak bahagia lagi" Jawab bang reza
"Tapi bang... " -aku
"Gak papa rez, yang penting aku bisa memeluk anak ku tanpa ammah nya" Jawab mas arkan
"De bang ray juga setuju sama reza" Timpal bang ray
"Aku gak bisa bang" Nunduk ku
"Jangan sedih kay, aku akan dukung kamu ko kay, walaupun kamu bukan sama mas arkan lagi selagi kamu bisa bahagia dan tertawa lepas, aku tidak ingin memaksa kamu untuk bisa balikan lagi sama mas arkan tapi aku hanya mengutarakan hati mas arkan" Jelas nya
"Iya nak, mamah juga setuju apa yang di bilang sama Sinta" Jawab bunda ku
"Makasih, tapi beri aku waktu buat bisa memikirkan semuanya, karna aku juga ingin liat bang ray bahagia gak cuma ngurusin Kayla yang nyusahin bang ray mulu" Balas ku lalu ku peluk bang ray dan ku bergetar bahwa aku menahan semuanya
"Abang tau de, jangan pernah mengingat ingat yang di belakang tapi lihat lah ke depan, di depan pasti ada kebahagiaan de, abang gak ngerasa di susahin sama kamu de, tapi abang bersyukur karna ada bunda dan ayah adi yang ngurusin abang bahkan bunda rela memberi asi nya buat abang, jadi kebahagiaan abang juga ada di kebahagiaan kamu de" Jelas nya
Tangis ku pecah lagi dan lagi aku tak bisa membendung air mataku, aku biasa memeluk bang reza tapi aku gak bisa entahlah sekarang begitu berarti bang ray di hidup ku, karna dia yang selalu ada untuk ku di mana masa sulit itu aku rasakan.
"Sudah jangan nangis lagi" Titah bang ray
"Ammah" Panggil ir
Cepat cepat aku hapus sisa air mata dan ku beralih pada anak ku dan berjongkok untuk mensejejerkan tubuh ku dengan nya
"Iya sayang, apa?" Tanya ku
"Jangan nangis, kalau emang ammah bisa bahagia sama abi, kita bisa satu rumah sama abi, jadi ir sama ar sama kaya temen temen yang punya ibu dan ayah" Jelas anak ku
Aku diam dengan seribu bahasa tak mampu aku jawab, semua pun kaget dengan kata kata irsyad pada ku.
Dreeeetttttttt.... Dreetttt.... Tiba tiba gawai ku berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo
General FictionKayla seorang gadis ramah yang mengharuskan menikah dengan pria dewasa demi kebahagiaan orang tuanya