Masih di lok kayla ya
______
"Gimana Kay, bisa mulai ceritanya" Akhirnya Luna yang mewakili
Dari sepulang sekolah sampai sekarang memang ada keheningan di antara aku dan ketiga sahabat ku. Dan kini kita lagi berada di cafe biasa
"Iya tuh ada aap sih Kay" Tanya lagi naila
"A-aku su-sudah.. Hik.. Me-meni.. Hik.. Menikah.. Hik..."
"Hah-apa" Kaget dari ketiganya
"Terus" Sinta
"Kapan" Naila
"Jahat lu, gak ngundang kami" Luna
"Ma-ma'af aku di jo-jodohin.. Huaaaaaaaa.... " Tangis ku pecah saat itu juga dan ku hanya mampu menundukan
"Ma'afkan kami, kami hanya kaget Kay, bukan marah, tapi ko bisa" Naila pun berucap biasa
"Iya kay, ma'af aku juga rifleks kaget dan gak nyangka" Timpal luna dan di angguki Sinta
"Terus masalah nya apa kay, biasanya kan orang kalau udah nikah pasti bahagia" Kata Sinta
Lalu akupun menghapus air mata kau, dan menceritakan semuanya dari awal sampai saat ini
"Terus kamu mau ngasih jawaban apa sama rakan" Tanya luna
"Aku gak tau lun, di sisi lain aku masih punya perasaan sama kaka rakan, tapi aku juga tau diri kalau aku sudah bersuamibersuami, berat bagi ku lun.. Hik.. Hik... " Akhirnya aku pun nangis kembali
Lalu luna, naila, dan Sinta pun memeluk ku yang saat ini rapuh dan dan bergetar
"Yaudah kay, mending kita makan dulu yuk, pasti kamu belom makan kan" Naila melepas sambil menyuruh ku makan
Iya memang akhir akhir ini aku jarang makan walaupun aku tiap hari masak pagi buat mas arkan, tapi entah lah aku sungguh tidak berselera.
"Iya kay, muka mu ajah pucet kaya gitu walau pun kamu pakai niqab tapi kita tau, karna kita sahabat kamu" Kata sinta
Dan mereka pun memesan pesanan mereka dan aku, ya aku di pesan kan sesuai kesukaan ku walaupun aku tidak pesan tapi mereka tau apa yang aku suka dan yang tidak aku sukai. Tak berselang lama akhirnya pesenan kami pun datang, tapi tiba-tiba kepala ku pusing dan perut ku sakit, namun aku coba untuk kuat dan untuk kuat demi tidak merepotkan orang lain apalagi sama sahabat ku sendiri.
"Yuk makan" Ajak naila pada ku
Aku hanya mampu menganggukan kepalaku
Dan akhirnya acara makan pun beres dan udah kami bayar, tapi aku di bayarin sama naila, udah aku tolak tapi tetap ajah dia maksa buat bayarin tapi gak cuman aku sih yang di bayarin merka berdua juga di bayari ko.
"Beres semua, kita pulang" Heboh nya luna
"Hooh, yu kita pulang udah kenyang" Timpal naila
"Kamu mau bareng kita gak kay" Tanya Sinta
"Gak ko, aku biasa jalan kaki ajah" Tolak ku
"Kay, semenjak kamu nikah kamu gak pernah lagi naik motor metic kesayang mu loh" Ucap Sinta
"Hooh, tuh bener kata sinta" Timpal luna dan di angguki naila
"Lagi gak mau ajah" Kata ku
"Bad mood ceritanya nih" Cibir naila
"Tapi-tapi kan gak etis lo, anak dari seorang pengusaha islamic company group, massa jalan kaki" Lebay nya luna
"Hooh tuh bener" Di angguki Sinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo
General FictionKayla seorang gadis ramah yang mengharuskan menikah dengan pria dewasa demi kebahagiaan orang tuanya