part 19

752 34 1
                                    


"Kayla putri nuradiansyah" Tepuk nya di pundak ku

"Ha'.. Eh ma'af.. Heheee" Cengir ku tanpa dosa

"Ko bengong sih" Tanya Sinta yang udah tau semua masalah rumah tangga ki

"Gak ko" Bohong ku

"Yaudah, kita gabung yu sama mereka buat terakhir kali" Kata naila yang menyeret tangan ku untuk gabung sama yang lain

Kami semua sangat bahagia dan ceria karna kelulusan kami membuat orang tua kami bangga dengan nilai nilai yang memuaskan (pasti kalian tau kan acara kelulusan di SMA). Setelah semua nya beres aku dan ke 3 sahabat ku pun pulang dan ingin menghabiskan waktu bersama sebelum perpisahan karna memilih kuliah dengan jurusan yang berbeda beda. Namun di saat aku keluar.

"Dhe" Panggil nya

Ku lihat siapa yang memanggil ku dan saat itu juga aku menangis dan berlari, lalu memeluk nya dengan erat tanpa suara, sungguh aku rindu sosok pria ini yang selalu ngertiin aku.

"Ka-kapan pu-pulang hik.. " Tangis ku pecah di pelukan nya

"Baru saja" Jawab nya sambil membelai kepalaku dan memeluk ku juga

"Kenapa gak b-bilang hik.. Hik" Tanya ku

"Biar jadi kejutan buat adek tersayang"

"Abang, Kayla kangen kenapa abang Loskontek sama Kayla"

"Abang sibuk kay, dan sekarang abang sudah beres dan abang akan menetap kerja di sini di pusat lagi" Jawab nya

"Abang...hik..hik" Tangis ku semakin pecah

Tiba-tiba tubuh ku seketika kena pukulan yang sangat keras di perut ku.

Bugh

Aku di seret dan di tarik lalu di tampar dan di bogem oleh dia ya dia suami ku yang salah paham lagi, aku terkulai lemas di atas tanah, dan ku lihat bang reza emosi dan di situ terjadilah perkelahian antara suami ku dan abang ku. Ya memang yang datang tadi itu abang ku.

Ku berusaha bangun dan di bantu ke 3 sahabat ku

"Gak papa kay!!" Tanya Sinta yang juga ku lihat dia sedikit menahan emosi

Entah ada apa dengan Sinta yang juga menahan emosinya.

"Gak papa ko" Lalu aku bangun

"Loe siapa ha' maen tangan sama perempuan ha'' teriak bang reza

Bugh

Bagh

Bugh

Bugh

Dengan beberapa pukalan bang reza di mas arkan mampu buat ku takut di saat aku ingin melerai nya namun di tahan sama Sinta

" Jangan kay" Cegah Sinta

"Kenapa sin! Dia suami ku dan dia juga abang ku" Jawab dan marah ku

Namun ku lihat Sinta biasa saja tapi beda dengan kedua sahabat ku naila dan Luna kagat karena baru tau dia suami ku, dan ku lirik di sekeliling masih ada siswa siswi lain yang melihat kejadian ini.

"Saya tau, dan saya baru tau kalau kamu istri dari sodara saya, dan waktu itu saya sempat kaget namun setelah ku perhatikan kamu itu gak dihargai sama sodaraku, maka biarkan mas arkan tau akibatnya, dan saya tau kamu juga tau kalau mas arkan sudah menikah lagi 3hari yang lalu" Penjelasan nya Sinta mampu buatku menegang dan lebih kaget nya ke 2 sahabat ku mereka diam membisu tanpa ikut campur urusan ku.

"Kamu, ko gak bilang sama aku" Tanya ku bingung dan setengah gugup

"Karna tadinya aku mau bicarakan ini sama kamu, tapi semua di luar dugaan ku" Jelas nya Sinta

"Sini Kayla, plak" Aku di seret lagi dan di tampar keras sama mas arkan di depan orang yang aku rindukan bahkan orang yang melihat pun menyaksikan nya, sekuat tenaga ku, ku berusaha tidak mengeluarkan air mata dan tetap tenang di depan semua orang.

"Kamu selingkuh di depan mata saya Kayla, dan itu udah cukup buat saya percaya bahwa kamu benar benar selingkuh" Teriak nya di depan wajah ku

"Woy loe, goblok apa teriak terik di sini, jangan sama perempuan loe sini loe, beraninya nyakitin dia, lawan gua hadapi gua" Teriak bang reza

Dan

Bugh

Plak

Bugh

Bugh

"Loe tau siapa gua, gua suaminya dan suami mana yang gak marah liat istri so polos nya ini selingkuh di depan mata gua ha'... Bugh bugh bugh" Balas nya mas arkan

"Jadi loe suami Kayla, gua baru tau ternyata loe bodoh menilai dia, loe berani ha' maen tangan sama dia, mau gua tuntut perusahaan loe, bugh.. Bugh... "

"Siapa loe berani tuntut perusahaan gua, gua yang tau siapa yang memberi jasa atas perusahaan gua, jangan pernah loe ikut campur sama gua, bugh.. Bugh"

"Diaammmmm..... " Teriak ku ke 2 orang itu

"Abang gak papa kan bang!!" Tanya ku pada abang, karna aku hanya ingin memastikan reaksi dari suami ku

"Gak dhe, kamu gak papa kan" Tanya balik

"Gak bang, ade gak papa" Jawab ku

"Kayla" Panggil mas arkan yang mendekati ku dan abang ku

"Kamu belain pria lain di banding suami kamu sendiri" Dengan penuh penekanan di setiap kata katanya

"Iya mas, aku lebih membela dia dari pada kamu" Jawab ku sambil ku melihat wajah nya yang menahan emosi nya

Plak

Satu tamparan mendarat lagi di pipi ku, namun ku rasakan ada yang keluar di sudut bibir ki, namun ku biarkan karna semua itu tidak ada yang melihat nya.

"Loe... " Tunjuk bang reza pada mas arkan

"Bang diam, tahan emosi abang, ini urusan rumah tangga kayla" Potong ku yang tau pasti akan terjadi perkelahian lagi

"Dan kamu Kayla seperti apa yang pernah kamu bicarakan dulu, jika saya melihat kamu memeluk pria lain maka saya akan talak kamu sekarang juga" Lantang nya

Sungguh pertahanan ku runtuh, tubuhku lemas, hatiku sakit seperti di tusuk puluhan belati, namun ku coba berdiri tegak walau keseimbangan ku mulai goyah, lalu aku tersenyum

"Iya kayla pernah bilang seperti itu dan Kayla Terima talak mas saat ini juga, tapi tolong dengarkan kata kata Kayla yang terakhir ini" Jeda ku lalu ku tersenyum getir di dalam niqab ku "mas Kayla sangat menyayangi mas walaupun mas sudah menikah lagi 3hari yang lalu" sengaja ku jeda lagi ku lihat tubuh nya menengang "dan mas jangan pernah menyesal setelah tau dia siapa" Tunjuk ku pada bang reza lalu ku beralih lagi melihat wajah mas arkan yang masih merah padam menahan emosi

"Kayla tau mas telah menikah karna mba lara sendiri yang mengirim foto pernikahan mas sama mba lara, dan ingat satu hal setelah mas mengucapkan nya jangan pernah mas menyesali perbuatan dan perkataan mas sendiri dan mencoba mencari Kayla dan meminta ma'af pada Kayla, sungguh walaupun mas sudah menyadari kesalah pahaman ini mas mohon mohon buat minta ma'af sama Kayla pun tidak akan pernah Kayla ma'af kan dan Kayla tidak akan pernah kembali lagi sama mas" Jelas ku panjang lebar

"Kalau begitu Terima kasih mas, dan ini kartu debit yang pernah mas kasih ke aku, ku kembalikan lagi, soal baju Kayla, terserah mas mau di kasih ke orang atau mau di buang ataupun di bakar itu terserah mas, karna setelah ini aku tidak akan pernah menampakan wajah ku di hadapan mas"

"Saya tidak akan pernah menyesali nya ingat itu" Tegas nya mas arkan pada ku

"Terserah kamu mas, aku pergi dan hubungan ku sama kamu udah selesai" Pamitku

Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang