Lalu ku langkah kan kaki ku untuk pergi, dan entah kemana kaki ini akan melangkah karna sungguh aku sangat sakit di fitnah sama suami ku sendiri dan dia gak pernah mau mendengarkan penjelasan nya, seketika aku berhenti, karna Sinta yang sekarang marah tanpa aku melihatnya pun pasti dia sedang emosi."Dhe" Tangan ku di pegang sama abang
"Lepasin kay bang" Titah ku
"Gak" Tolak nya
"Bang, kay mau sendiri dulu ngertiin kay bang" Tetap dengan pendirian ku
"Baik" Lalu bang reza pun melepaskan cekalan nya
Di saat aku jalan beberapa langkah
"Kayla.. Hik... Hik.. " Naila nangis dan memeluk ku erat
"Aku gak papa ko nai" Tegar ku
"Jangan bohong kay" Timpal Luna
Lalu aku tersenyum dan melepaskan pelukan mereka
"Aku gak papa ko, kalian gak usah khawatirin aku, aku hanya ingin sendiri dulu nanti setelah semua nya tenang aku akan kabarin kalian ber2" Jelas ku
Lalu aku berjalan lagi tanpa menghirau kan panggilan mereka terutama panggilan bang reza
"Mass.. "Panggil Sinta
"Apa!! Kamu mau belain wanita gak tau diri itu ha' sekarang pikiran kamu juga sama kaya dia udah di cuci otak kamu ha'.. " Ku dengar teriakan mas arkan pada Sinta sungguh sakit aku di bilang seperti itu
"Kamu Mas yang udah gila, kamu salah paham sama bang reza, dia abang kadung nya Kayla yang menyalurkan dana buat usaha mas arkan, aku kira mas masih punya hati di saat mas sudah punya usaha sendiri, dan jangan mas larang aku sahabatan sama Kayla itu urusan ku mau berteman sama siapa ajah, mas bodoh nyianyian wanita sebaik Kayla, asal mas tau sebelum mas masuk di kehidupan Kayla, Kayla lebih suka sama mas rakan adik mas sendiri dan mas rakan juga mempunyai perasaan yang sama mas rakan gak tau kalau Kayla itu di nikahi mas nya sendiri dan Kayla juga gak tau kalau mas rakan adalah adik mas sendiri, dan ingat mas jangan sampai mas arkan menyesal di kemudian hari di saat hati mereka lebih kuat di bandikan penyesalan mas, mas lebih memilih wanita yang ingin menghancurkan hubungan mas sendiri, aku benci mas" Teriakan Sinta mengusik telinga ku
Dan apa, jadi selama ini ka rakan adik nya mas arkan dan aku gak tau sama sekali, aku pun cepat cepat pergi aku tak mau mendengarkan lagi kenyataan yang membuat pertahanan ku lebih rapuh, sekuat tenaga ku aku terus berjalan lebih tepat nya berlalu lalu aku pun berenti di halte untuk memberintikan taxsi.
______
Di lain tempat
Aku mematung dengan kenyataan yang sita bicarakan kepadaku, dia abang nya Kayla dan yang menyalurkan dana untuk usaha ku, aku gak tau, karna dia gak ada di waktu aku ijab qobul dan aku seperti mengenal nya tapi di mana bahkan pernah becanda gurau bersamanya.
"Mas aku benci sama mas, mas malu kan sekarang udah terlambat mas, dia telah pergi"
"Sin, jelaskan sama mas" Pintar ku setelah ku rendam emosiku
"Iya mas, bang reza adalah abang kadung nya, Sinta tau bahkan kedua sahabat Sinta juga tau, tadi Kayla mau menjelaskan tapi Sinta cegah Kayla karna Sinta ingin tau dimana hati mas yang dulu lemah lembut sekarang seperti mas yang gak pernah Sinta kenal mas, dan asal mas tau mas rakan kecelakan waktu itu dia sehabis pulang dari rumah Kayla untuk meminta izin sama orang tua Kayla tapi yang mas rakan dapat Kayla telah menikah tanpa tau siapa yang menikahiny" Jelas ku "bang kejar Kayla bang, Sinta mohon ma'af atas kekerasan barusan terhadap Kayla, Sinta mohon kejar Kayla bang, Sinta takut kalau terjadi sesuatu soal nya dia lagi sakit bang dia kambuh lagi mah nya yang udah kronis bang" Beralih Sinta pada reza
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo
General FictionKayla seorang gadis ramah yang mengharuskan menikah dengan pria dewasa demi kebahagiaan orang tuanya