part 27

870 36 0
                                    

"Oh ia nura, apa kamu akan pulang ke indonesia?" Tanya nya Fatimah

"Gak tau aku juga fat!" Lirih ku

"Limadha!" -Fatimah

"Khajul"

"Limadha alkhalt" -Fatimah

Aku hanya diam dan menundukan kepala ku menyembunyikan kesedihan ku atas perasaan ku.

Saat ini kami berdua sedang di ruang TV setelah selesai makan tadi dan langsung ku bereskan semua nya.

"La tahzan, aku tau apa yang kamu rasakan nura makan kamu harus kuat apa yang kita sembunyikan dengan rapat pasti akan terbuka" Jelas nya dan menyemangati ku

"Shukran jazilan lak ealaa tafahumik" Jawab ku sambil tersenyum

"Afwan"

Drettttt... Dreettttttt

Suara ponsel Fatimah pun berbunyi.

"Sebentar ana angakat telpon dulu pamit nya, dan aku hanya menganggukkan kepalu.

" Assalam'alaikum"

".... "

"Hmmm.. Gak mungkin kan mas kita masa berdua, ya walapun mas udah ajak fat ta'aruf"

".... "

"Oh, sama siti yaudah tapi fat lagi gak di apartemen fat"

".... "

"Di apartemen nya temen fat mas namanya nura, jika mas gak keberatan sama siti kesini aja"

"... "

"Syukran, na'am wa'alaikumussalam"

Lalu Fatimah pun kembali ke tempat dimana di sama nura

"Afwan, lama"

"Iya gak papa ko fat" Jawab ku

"Oia aku gak bisa lama, aku mau di jemput tapi di jempunya kesini, gak papa kan"

"It'a okey"

"Ammah bang irsyad jail" Lari nya arsyad pada ku

"Hahaa... Abis kamu nya ci ar yang cali gala gala sama aku" Jawab nya yang menyusul

"Emang kamu apain abang ar" Tanya ku yang memangku adik nya

Sedang kan irsyad langsung di pangku sama fatimah

"Ar kan cuma belcanda ammah" Jawab nya

"Bohong ammah, ar sengaja lempar buku aku ke bawah kasur" Elaknya yang gak Terima jika itu bercanda.

Terkadang aku suka kerepotan ngurusin anak kembarku sambil aku kuliah kadang aku menitipkan ke abang ray, jika bang rang atau Fatimah ada luang waktu di saat jam kuliahku, sungguh Allah selalu ada dalam hambanya yang sabar, aku memang di Terima dengan baik namun banyak cobaan dikala kehamilan ku membuncit dan aku pernah di sangka hamil di luar nikah, aku hanya mampu bersabar dan aku juga pernah di panggil keruang guru yang awal nya juga sama menuduh ku namun setelah aku kasih buku nikah sama mas arkan guru pun dima, dan banyak pertanyaan mengenai hubungan ku dengan nya aku selalu jawab dengan kebohongan ku kalau suami ku sibuk bekerja dan cita cita ku kuliah di sini.

"Assalamu'alaukum" Salam nya dari luar, ku yakin kan itu pasti bang ray

"Wa'alaikumussalam" Jawab kami

Dan ternyata benar dia bang ray

"Haii.. Jagoan jagoan ayah" Kata bang ray pada si kembar

"Ayaahhhh.. " Girang nya si kembar sambil berlarian untuk memeluk nya

Air Mata Kayla Dan Penyesalan Seorang Ceo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang