04: Masa Apes

16 9 0
                                    

"Hai," sapa sosok laki-laki yang berada tepat disamping Anya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai," sapa sosok laki-laki yang berada tepat disamping Anya.

Cowok itu dengan akrabnya menjulurkan tangan, "gue Nanda" kenalnya.

Anya yang melihatnya, mengernyit, menjauhkan mukanya. Bisa-bisanya cowok seperti dia berkenalan dengan Anya. Ada apa dengan dirinya? Apakah dia akan melakukan hal jahat kepada gadis itu?

"Ha?" Anya merasa bingung, melihat tangan cowok yang bernama Nanda itu, dengan ragu ia mulai menjabat tangannya, untuk menerima sambutannya. "Gue Anya."

Anya tersenyum tipis, begitu juga dengan Nanda, dia tersenyum dengan penuh keikhlasan.

Entah mengapa, Anya merasa tak nyaman berada di dekat cowok itu, ia ingin pergi saja dari sana, namun pertanyaan yang dilontarkan olehnya, menahan dia untuk pergi.

"Lagi apa?" tanya Nanda.

Terdengar sedikit basa-basi bagi Anya, tapi Anya tetap menjawabnya, "minum."

Nanda menganggukkan kepalanya mengerti.

"Apaan sih? Sokab banget," batin Anya.

"Kenapa sih basa-basi, kan lo tau kalo gue lagi minum," ketus Anya.

Nanda pun terkekeh mendengarnya. Anya benar, seharusnya ia tidak menanyakan hal yang seharusnya ia bisa melihatnya. Ia hanya ingin sedikit basa-basi dengannya. "Maaf" ucap Nanda.

Anya melihat Nanda dari atas, hingga bawah, seperti sedang menganalisis sesuatu. Mencoba mengingat, karena Anya rasa seperti pernah melihat sosok Nanda ini.

"Eh... lo kan salah satu anggota geng Gawisk?" tanya Anya, mencoba memastikan perkiraannya.

"Iya," jawab Nanda.

Mendengar itu, Anya sontak membulatkan matanya, menutup mulutnya yang akan terbuka lebar. Salah satu anggota geng Gawisk berhadapan langsung dengan Anya, dia juga korban dari tragedi ambruknya motor beruntun itu.

Mati gue, kalo dia tahu gue seorang criminal yang nyenggol motor mereka, bisa gawat ini.

Melihat Anya yang nampak tidak baik-baik saja ketika Nanda mengaku anggota geng Gawisk, lantas dirinya bertanya, "kenapa?"

Anya pun sadar dalam pikirannya, "tanya, ada apa ya kok bertemu gue?" tanyanya, memastikan Nanda tidak tahu jika Anya adalah orang yang mereka cari.

Nanda pun tersenyum, "enggak, cuman ingin kesini doang," jawabnya santai.

Anya yang berada di dekat Nanda, berkeringat dingin, tangannya mulai bergetar, lehernya terasa tercekik, bibirnya tidak bisa berucap.

Ingin mengatakan, dan mengakui perbuatannya, namun ia masih takut. "Motornya gimana?" tanya Anya spontan.

Nanda yang mendengar Anya bertanya tentang motor, memiringkan kepalanya, seolah Anya mengetahui apa yang terjadi. "Gimana?"

Anya yang menyadari apa yang ia katakan pun merasa menyesal, ia takut bahwa Nanda akan curiga terhadapnya.

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang