36: Kepergok Ndaru

0 0 0
                                    

Pagi-pagi Anya berangkat ke sekolah, hanya untuk memberikan makanan kepada Ndaru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi Anya berangkat ke sekolah, hanya untuk memberikan makanan kepada Ndaru. Tanda permintaan maaf, karena telah membuat mobilnya menjadi baret. Akibat perbuatannya yang tidak teliti.

Anya melihat sekitar, mencoba tetap waspada, jikalau ada orang yang mengetahui perbuatannya.

Pelan-pelan ia menggantungkan makanan itu di spion mobil Ndaru.

Sampai tiba-tiba suara seseorang memanggil namanya, "Anya!"

Sontak Anya terkesiap, setelah mendengar namanya dipanggil. Tamat sudah riwayatnya saat ini.

Ia pelan-pelan memutar badannya, untuk menghadap insan yang telah mengetahui perbuatannya ini.

Dan tidak disangka, ternyata dia adalah Ndaru. Dia sudah berdiri tegap sambil ia menyilangkan tangan di dadanya.

"Ngapain lo?" tanyanya dengan nada tegas. Lalu Ndaru berjalan menghampiri Anya yang sudah pucat pasi. Ia yakin hari ini adalah terakhir dirinya hidup.

Anya menundukkan kepalanya dengan dalam, sampai Ndaru sudah berdiri tepat di depan mukanya.

"Ngapain lo ada di mobil gue? Terus itu apa?"

"A-anu ...i-itu," jawab Anya dengan gugup.

"Yang jelas kalo ngomong, bisu?" tegas Ndaru yang terlihat marah.

Karena tidak sanggup, terpaksa Anya harus mengakui perbuatannya tempo hari, yang telah membuat mobil Ndaru baret. Dan membuat perselisihan antara Ndaru, dan Saga semakin memanas.

"Maaf Ndaru, sebenarnya yang membuat mobilmu rusak itu aku, bukan Saga. Ini bukan salah dia sepenuhnya, ini salah aku. Karena aku kesal sama Cecil yang udah menghina aku," ungkap Anya dengan jujur.

Ia tidak peduli dengannya kedepannya bagaimana, ia sudah pasrah dengan nanti.

Ndaru telah mengerutkan alisnya, ia nampak begitu marah ketika Anya berbicara seperti itu yang mengungkapkan kebenarannya.

Ndaru mendengus kasar, ia tersenyum melihat Anya yang tertunduk dalam.

"Ngapain kayak gitu? Jangan nunduk mulu, kasian lehernya." Seraya Ndaru mengangkat dagu Anya.

"Nggak papa Nya, makasih udah mau jujur. Walaupun kejadian itu benar-benar fatal."

Mendengar itu, Anya merekah kan senyumannya. Ia nampak bahagia mendengar Ndaru tidak marah.

"Tapi ..." mendengar kata itu Anya langsung menurunkan sudut bibirnya, "lu harus membayar ini semua, nyuci mobil gue, selama seminggu."

"Banyak banget."

"Mau gue laporin BK? Ada CCTV-nya loh." Sembari menunjuk ke arah CCTV yang terpasang di sudut atas.

Anya melihat CCTV itu, dan benar apa yang dikatakan Ndaru. Bagaimanapun juga, bangkai yang tertutup, akan tercium juga.

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang