Sepulang sekolah.
Mereka berjalan menuju lapangan basket, Diana menemani Anya menuju ke lapangan, karena permintaan Anya sendiri.
"Orientasi lu jadi?" tanya Diana di tengah perjalanan.
"Iya," jawab Anya singkat.
Sesampainya di titik tujuan mereka, Diana berpamitan untuk pulang.
"Gue pulang ya, nanti kalo ada apa-apa kabarin gue," ujar Diana.
Anya pun mengangguk.
Diana pun melambaikan tangannya, tanda ucapan selamat tinggal, lalu dia melanjutkan jalannya.
Anya membalas lambaian tangan itu, kemudian memandangi punggung Diana, dengan tas berwarna cokelat yang perlahan-lahan lenyap dari pandangannya.
Anya pun menurunkan tangannya, lalu mengendus kasar.
Sekarang ia sendirian, tanpa ada Diana rasanya sunyi sekali.
Ia pun beranjak pergi, menuju lapangan basket.
Saat ia akan berbalik badan, dengan tiba-tiba, tubuh tinggi jangkung berdiri di hadapannya. Membuat Anya terkejut.
"Hai Anya!"
Benar, dia adalah Papoy, cowok berambut bob itu adalah penguntit Anya.
"Astaga!" kaget Anya.
Nafas Anya seakan berhenti, kehadiran Papoy, membuat Anya terkejut akan dia.
Anya mengelus dadanya, "huh... sabar Anya, rasanya mau mati," gumam Anya lirih.
"Katanya kamu mau ikut futsal?" tanya Papoy yang bersemangat.
Anya yang masih nanap dengan kehadiran Papoy, mencoba mengatur nafasnya, dan juga nyawanya yang sempat terlepas dari raganya.
Anya pun berdiri tegap, kemudian mengambil nafas yang dalam, lalu menghembuskan nya secara perlahan.
"Iya poy, kenapa?" jawab Anya, dengan nada lembut, dan sabar.
"Enggak usah, nanti kamu capek," tukas Papoy melarang.
Mendengar kata itu, Anya mengernyit, "kenapa jadi elu yang ngelarang?" ketus Anya, dengan nada tinggi.
Papoy mengibaskan rambut Dora nya itu.
"Ya kalo kamu sakit, terus kamu nggak masuk gimana? Kan aku yang susah," kata Papoy, seraya ia menurunkan alisnya sedih.
Gue yang seneng kalik, nggak ketemu sama elu. Batin Anya licik.
"Ya udah, jangan susah," Ketus Anya, kemudian memutar bola matanya.
"Kenapa tadi cari kamu nggak ada? Ngumpet sama Saga?" tanya Papoy penasaran.
Anya mendengar pertanyaan itu, tersentak, hingga ia terbatuk-batuk mendengar nya.
"Uhuk... uhuk..."
Papoy yang panik, melihat Anya yang batuk, langsung mengeluarkan botol air minum yang bergambarkan tokoh kartun Pororo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Stupid I Love You
Teen FictionAnya, siswi SMA yang ceroboh dan selalu punya cara unik untuk membuat masalah, mendadak harus berurusan dengan geng motor terkenal, Gawisk, yang juga bersekolah di SMA yang sama. Semua bermula ketika Anya, yang sedang buru-buru, tak sengaja menjatuh...