Pagi hari yang cerah, di hari berikutnya Anya masih saja waspada dengan keberadaan pemilik motor geng Gawisk yang ia jatuhkan.
Tepat di parkiran sekolah, gadis berambut panjang itu, sedang mengendap-endap membawa kantong plastik yang banyak di tangannya, berisikan makanan ringan.
Dia adalah Anya, sedang berdiri disamping motor para geng Gawisk di sekolah.
"Karena gue nggak kuat mengganti, mungkin dengan aku memberikan sebagian jajan-jajan tak berguna ini, cukup untuk mengobati kesedihan mereka," harap Anya.
Ia pun mulai menggantungkan kantong plastik yang berisikan jajanan murah, di stang motor satu persatu.
"Semoga suka," harapnya.
"Eh ini gue kasih lima ribu, kasian, yang paling parah." Memasukkan uang ke kantong plastik, disalah satu motor yang kemarin rusak lumayan parah.
Selesai Anya melakukan kegiatannya, segera ia menuju ke kelas.
Di kelas sendiri, ia disambut oleh sahabatnya. Benar sekali, Diana, sambutan tidak begitu meriah itu, menyambut Anya dengan suka cita.
"PR matematika minat udah lu?" tanya Diana, dengan mata yang masih fokus mengerjakan PR nya.
"Oh, ya... jelas belum. " Sembari Anya menyunggingkan senyumnya.
Diana pun memberikan bukunya ke Anya, untuk Anya contek. Diana menepuk tangannya, karena ia telah usai mengerjakan tugasnya.
"Makasih Diana, lu selalu pengertian deh..." ucap Anya dengan manja.
Diana pun membalasnya dengan senyuman, yang tak begitu ikhlas.
Segera Anya mengerjakan tugas itu, karena tidak lama lagi, bel masuk akan berbunyi.
🌵🌵🌵
Jam istirahat, Anya, dan Diana menghentikan aktivitas belajarnya, dan memulai untuk mengisi perut di kantin.
"Ngantin yuk!" ajak Diana dengan antusias.
Anya yang merasa dirinya malas untuk menuju ke kantin, menolak ajakan dari sahabatnya itu. "Enggak ah, males..." ucapnya dengan nada malas.
"Ayo lah... sekali-kali ke kantin," bujuk Diana, agar gadis pemalas itu bisa makan bersamanya.
Anya berdecak, "ck, udah berkali-kali kalik."
"Ih... masa kamu nggak laper sih?"
Anya pun menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan dari Diana.
"Gue traktir deh..."
Mendengar kalimat sakral itu, Anya langsung berdiri, "ya udah kalo maksa." Lalu berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Stupid I Love You
Teen FictionAnya, siswi SMA yang ceroboh dan selalu punya cara unik untuk membuat masalah, mendadak harus berurusan dengan geng motor terkenal, Gawisk, yang juga bersekolah di SMA yang sama. Semua bermula ketika Anya, yang sedang buru-buru, tak sengaja menjatuh...