37: Pertandingan

0 0 0
                                    

Keesokan paginya, hari dimana pertandingan akan dilaksanakan untuk hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya, hari dimana pertandingan akan dilaksanakan untuk hari ini.

Kini Anya berada di ruang makan, bersama dengan keluarga kecilnya. Duduk di antara saudara-saudaranya, dan juga kedua orang tuanya.

"Kamu kok pakek kaos futsal, nggak pakek seragam?" tanya Papa Adrian di tengah mereka sarapan.

"Di sekolah ada lomba, jadi pakai baju ini," jawab Anya.

"Bawa tas juga, nyadar kalo diusir," sindir Kasta sambil melahap makanannya.

Anya yang mendengar itu, mencubit lengan Kasta dengan rasa kesal di hatinya. "Kalo ngomong dijaga ya, Bang."

"Aduh ...sakit," desis Kasta.

Mama Hana menjadi penengah bagi anak-anaknya yang sedang bertengkar.

"Udah ...jangan berantem. Cepet dihabisin," seru Mama Hana.

Merekapun melahap sarapan mereka hingga habis.

🌵🌵🌵

Anya memakai sepatunya di teras rumah, sambil ia memanaskan motornya agar mesinnya berjalan dengan lancar tanpa ada masalah saat di perjalanan.

Selesai ia siap-siap, ia pun menghampiri motornya yang sedari tadi menyala.

Anya kenakan helm yang tergantung di kaca spion, lalu ia mengangkat standar tengah untuk ia kendarai motornya. Saat ia melakukan itu tiba-tiba mesin motornya mati.

Berusaha tidak panik, Anya menyalakan mesinnya dengan cara biasa. Ia tekan tombol, namun mesinnya tidak menyala.

Dengan sangat terpaksa, mau tidak mau ia turun dari motornya, dan menyetandarkan motornya lagi. Ia nyalakan mesin motor itu dengan cara manual.

Lama ia melakukan itu, motornya tidak kunjung nyala. Akhirnya ia menyerah, dan memanggil Abangnya yang berada di dalam rumah.

"Bang Kas!" teriak Anya memanggil Kasta.

Ia lihat arnoldinya, jarum menunjukkan pukul setengah sembilan, pertandingan tidak lama lagi akan dimulai. Sedangkan Kasta tidak muncul juga.

"Bang Kasta!" teriak Anya sekali lagi.

Akhirnya Kasta keluar dari rumah, bersama dengan seragam polisinya yang ia kenakan.

"Apa?" tanyanya dengan nada ketus.

"Anterin aku ke lapangan futsal dong," pinta Anya memohon.

"Oke."

Tanpa basa-basi, mereka langsung pergi menuju lapangan. Mobil Kasta membelah jalan hitam pekat untuk sampai ke tujuan.

Di perjalan, mereka beradu obrolan.

"Lomba apa sih dek?" tanya Kasta tiba-tiba.

"Futsal."

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang