09: Tendangan Konyol

9 6 0
                                    

"Nanti malam ke sekolah," ingat cowok tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti malam ke sekolah," ingat cowok tersebut.

Anya pun mengiyakannya.

Setelah menyelesaikan pendafatarn, Anya, dan juga Diana, pergi dari ruang olahraga.

Mereka pun berjalan, untuk sampai ke gerbang.

Di perjalanan, tiba-tiba Diana nyeletuk, "Nya, lu bener mau ikut futsal?" tanya Diana, yang menatap ke bawah.

Anya pun menoleh ke arah Diana, "iya, kenapa?" seraya mengernyit.

"Lu yakin?"

"Yakin lah, why not, kenapa kacang," balas Anya yang sangat yakin.

"Kenapa enggak Nya...."

"Gini ya Di, gue cuman nggak mau aja sama si Papoy, gue nggak mau nyakitin hati dia. Gue nggak mau memaksakan isi hati gue untuk suka sama dia, nggak suka, ya nggak suka," jelas Anya.

Diana pun menggembungkan pipinya, ia khawatir jika Anya tak bisa mengontrol kegiatannya.

"Nggak bentrok sama jadwal paskib?" tanya Diana memastikan.

Yang awalnya muka Anya sumringah, tiba-tiba saja menjadi sedikit lesu, ia tidak memikirkan kegiatannya yang lain karena kejadian yang ia alami.

Namun Anya merasa yakin pada dirinya, ia bisa melakukannya, "aku harap enggak." Seraya tersenyum ke arah Diana.

"Udah, pasti bisa kok," ungkapnya, meyakinkan Diana.

Diana menghela nafas lega.

Jika keputusannya Anya memang begitu, Diana akan tetap mendukung, walaupun dari jarak jauh sekali pun.

"Oke, kalau kamu yakin ya udah. Anyway, gue balik ya."

"Iya."

Mereka pun saling melambaikan tangan mereka, mengucapkan sampai jumpa.

Diana pun nampak sudah tidak terlihat raganya, Anya pun mendengus pelan, lalu tersenyum tipis.

Segera Anya pergi ke tempat parkir, kemudian kembali pulang.

🌵🌵🌵

Malam hari, sesuai janji, dan jadwal yang ditentukan.

Hari ini adalah waktunya untuk memperkenalkan latihan futsal.

Anya dengan antusias, mengikuti pelatihan itu, bersama teman-teman yang lain, dan guru olahraga yang bernama pak Adit.

Di lapangan futsal, seru pak Adit terdengar, "oke semua, kumpul!"

Semua anggota berkumpul, membentuk barisan yang rapi.

"Kita lakukan pemanasan!" seru Pak Adit.

Ketika pak Adit melihat para anggota satu persatu, pandangan pak Adit, tertuju kepada Anya.

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang