05: Help Me

14 9 0
                                    

Jam pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang sekolah. Seperti yang dibicarakan Anya, dan juga Diana, mereka akan menjumpai Saga anggota dari geng Gawisk.

"Lo jadi ketemu Saga?" tanya Diana.

"Ha? Yang tadi itu jadi?"

Diana mendengus kasar, seraya ia memutar bola matanya, "menurut lu?"

"Terus gue mau ngomong apa sama si Saga? Gue takut, mukanya angker. Ditambah lagi dia kan anggota geng Gawisk," ungkap Anya yang sudah putus asa.

Diana pun memukul lengan Anya, "ngomong sama dia, bahwa gue butuh bantuan, gitu aja repot."

"Apa mau dia?"

"Coba aja dulu"

Mereka pun keluar dari kelas. Berjalan untuk menjumpai Saga, salah satu jalan keluar untuk terbebas dari jeratan Papoy.

Seorang Anya, pelaku kriminal yang menjatuhkan motor seorang korban, meminta bantuan kepada korban? Ini sedikit aneh.

Selama mereka berjalan, obrolan mereka masih berlanjut, membahas tentang apa yang terjadi nanti, dan merencanakan dengan matang-matang.

"Nanti kalo nggak mau gimana?" tanya Anya khwatir.

"Pesimis banget lu. Salah sendiri, lo kenapa ngomong kalo lu jadi pacarannya Saga. Mana dia anak geng motor lagi," celetuk Diana.

Tiba-tiba sosok Papoy datang, menghampiri Anya yang sedang berjalan bersama Diana.

Papoy berdiri, tepat dihadapan Anya dengan tas punggungnya yang berwarna sangat terang. Bahkan bisa melampaui dari cahaya sinar matahari.

"Hai," sapa Papoy dengan wajah ceria. "Anya mau mau pulang bareng nggak?" ajak Papoy.

Anya yang mendengar nya pun, menolak tawaran itu, "enggak, aku naik motor" jawab Anya.

"Ya udah, kita jalan bareng!" ajak Papoy memaksa.

Nampak Papoy berusaha untuk bisa mendekati Anya. Namun terlihat Anya sangat menolak dengan ajakan cowok tersebut.

Diana yang melihatnya pun menyenggol lengan Anya, lalu berbisik kearahnya. "Sumpah, elu apes banget hari ini," bisiknya.

Anya yang mendengarnya pun, hanya bisa tersenyum pasrah. Ia pun mecoba untuk mengusir Papoy dari hadapannya.

"Papoy, lu pergi aja duluan, aku mau latihan paskibraka," kilah Anya untuk mengalihkan perhatian Papoy.

"Aku tunggu sampai selesai," Jawab Papoy yang bersikeras.

Anya pun memutar bola matanya, ternyata Papoy tidak semudah yang ia harapkan untuk ia usir.

"Enggak usah, kamu pulang aja, kasian ibu kamu," tutur Anya.

Papoy mengerucutkan bibirnya, ia nampak enggan pergi menjauh dari Anya, ia pun memaksa dirinya untuk bisa dekat dengan Anya.

"Udah, nggak papa."

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang