21: Ketahuan Kan

2 2 0
                                    

Pagi hari yang begitu berkilau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang begitu berkilau. Kejadian kemarin malam memberikan kesan tersendiri bagi Anya.

Di pagi ini ia mengembangkan senyumannya.

"Pagi mah," sapa Anya kepada mama Hana yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi pah," sapa Anya terhadap Papah Adrian yang sedang membaca koran dengan secangkir kopi di dekatnya.

"Pagi nak ..." jawab mereka.

"Kenapa hari ini senyam senyum?" tanya Papa Adrian penasaran.

"Enggak," balas Anya seraya ia menahan malu.

Anya pun duduk untuk menunggu sarapannya jadi.

Tidak ada angin tidak ada hujan, seorang Kasta datang, dengan menyahut dengan percaya dirinya, "gila paling Pah, bawa aja ke RSJ," sela Kasta.

"Apaan sih," ketus Anya.

"Pa, kenapa sih bang Kas pulang dari dinasnya?"

"Dih, kalo gue nggak ada aja nyariin, video call aja nangis, minta balik. 'Bang, balik dong, Anya kangen' alah pret."

"Emang gue kayak gitu?" seraya Anya, memutarkan bola matanya. "Lu kalo di dunia virtual kalem, di real life kayak setan," ejek Anya yang tak mau kalah.

"Setanan elu kalik."

"Elu ... "

Pertengkaran mereka memang sangat tidak bermanfaat, sebagai mama yang baik, Hana melerai mereka dengan hidangan makanan yang sudah matang.

"Udah jangan berantem, mending makan," sela Mama Hana dengan menghidangkan sarapan.

Aroma dari masakan itu mengalihkan pertengkaran mereka.

"Wah ...wangi banget," puji Kasta.

"Mah, aku mau dong ..." minta Kasta seraya ia memberikan piringnya.

Anya yang ingin balas dendam langsung menyerobot duluan dari Kasta.

"Mah aku aja," sela Anya seraya ia melirik Kasta.

"Mah ...aku duluan, Anya nyerobot," rengek Kasta.

"Salah sendiri, lama," celetuk Anya.

Tidak terima dengan perlakuan Anya, akhirnya Kasta mengadu kepada Papa Adrian. "Pah ...lihat Anya, sunat aja pah kalo rewel."

"Kok disunat, Bang Kas duluan aja, Anya enggak."

"Mau lihat kamu?"

"Jangan, nanti terbang."

Sebagai Papa yang baik, Adrian melerai pertengkaran mereka dan memberi nasihat kepada para anak-anaknya.

"Udah-udah ...jangan berantem, kalian ini saudara kandung, sedarah, seenggaknya kalian bisa saling memberi kasih sayang," tutur Papa Adrian.

Hi Stupid I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang