Sudah hampir tiga hari, Anya terus saja dikejar oleh Papoy. Manusia itu sangat terobsesi dengannya.
Yang dari awal Saga sudah sepakat untuk membantu Anya, di detik ini, setelah kejadian tak disengaja itu, membuat Anya putus hubungan dengan Saga.
Anya menyadari, bahwa ini salahnya, tapi ..., apakah bisa untuk hari ini dia terbebas dari rantai pengikat itu?
Tepat di kantin, satu kelompok yang dibilang manjadi pentolan sekolah sedang nongkrong santai di sana.
Menikmati makanan kantin yang sangat melegenda. Suara bising para manusia-manusia berjiwa muda, dan kebisingan lainnya.
"Ga, lu nggak kasian sama si Anya? Tuh dia dikejar mulu sama si Papoy." Seraya Isa menunjuk Anya, yang sedang sibuk dengan kehidupannya.
"Biarin, biar diurus sendiri," jawab Saga ketus.
Nanda beranjak dari duduknya, menyadari temannya itu akan pergi, Dimas bertanya, "mau kemana lu?"
"Mau ke toilet bentar," jawab Nanda. Kemudian ia pergi dari kantin.
🌵🌵🌵
Disisi lain, Anya nafasnya tersendat-sendat, seakan-akan habis jika ia melanjutkan pelariannya lagi.
Untuk menopang tubuhnya yang lelah, ia bersender di tiang yang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Aduh ... ini Papoy kapan berhenti? Aku capek," keluhannya yang menyerah.
Ia pun meneteskan air mata, karena tidak kuat dengan penderitaan yang ia alami.
Saat ia menangis, sesuatu yang dingin menempel di pipinya.
Anya yang merasakannya pun memegang benda asing itu. "Apa ini?" tanya nya, seraya ia menoleh kearah seseorang yang melakukan hal itu.
Orang itu tersenyum kearahnya. "Hai, capek ya?"
"Nanda?" segera Anya mengusap air matanya dengan lengannya.
"Nih... minum dulu." Memberikan minuman dingin untuk gadis cengeng itu.
"Makasih."
Anya meneguk minuman pemberian dari Nanda.
Rasanya seperti gurun pasir yang berada di tenggorokannya, menjadi subur kembali.
"Hah!"
"Sini duduk dulu." Sembari menepuk tempat duduk, yang akan diduduki Anya.
Anya pun menghampiri Nanda, dan duduk bersamanya.
Mereka pun memulai obrolan singkat.
"Gimana rasanya dikejar Papoy?"
Mendengar pertanyaan itu, membuat Anya semakin malas menjawabnya.
Seperti yang Nanda lihat, Anya hampir memenuhi kriteria buronan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Stupid I Love You
Teen FictionAnya, siswi SMA yang ceroboh dan selalu punya cara unik untuk membuat masalah, mendadak harus berurusan dengan geng motor terkenal, Gawisk, yang juga bersekolah di SMA yang sama. Semua bermula ketika Anya, yang sedang buru-buru, tak sengaja menjatuh...