04- KENAPA DENGAN POHON MANGGA

5.1K 296 30
                                    

Vote dari awal💜

***

Motor ninja hitam masuk ke wilayah Parkir SMA Arwana. Semua siswa yang berada di parkir menatap heran kepada siswa yang menaiki motor ninja hitam.

Sandra membuka helm fullface nya dengan gerakan slow motion, ia mengibas-ngibaskan rambutnya ketika helm leoas dari kepala Sandra.

"Berdemage!"

"Neng minta nomornya neng"

"Aduh cakep amat jodoh orang"

"Mirip Sandra gak sih?"

Sandra tak menghiraukan bisik-bisikan para siswa, ia segera turun dari motornya dan berjalan menuju kelasnya.

Sandra berjalan di koridor dengan girangnya, ia segera memasuki kelasnya dan langsung mendudukkan pantatnya di kursi miliknya.

"Woy Dey!" Sapa Sandra sambil menepuk pundak Deylinda dari belakang.

Deylinda menoleh ke arah Sandra, ia segera merubah posisinya duduk menjadi menghadap ke Sandra. "Tumben dateng pagi?" tanya Deylinda.

"Eh dongo, ni kan  gue sekolah di hari kedua, pas pendaftaran kan itu biar ada guru, " ucap Sandra ketus.

Deylina mengangguk kan kepalanya. "Ada yang mau gue omongin. "

Sandra mengerutkan keningnya. "Ngomong apa? Uang kemarin kurang?" tanya Sandra dengan nada yang dibuat-buat mengejek.

Deylinda memutar bola matanya malas, ia menatap Sandra tajam-tajam. "Lo di tantang balapan," ucap Deylinda membuat Sandra menatap Deylinda tajam.

"Siapa?" tanya Sandra.

"Gue gak dibolehin kasih tau namanya, intinya lo datang aja tempat biasa lo balapan, " ucap Deylinda membuat Sandra mendengus kesal.

Brak!

Sandra mengeprak meja dengan keras, ia nampak santai namun siswa teralih padanya. "Hadiahnya apa? Kalau motor gak deh dirumah gue udah banyak ada, " ucap Sandra.

Memang benar, jika dirumah Sandra terdapat banyak motor ninja dengan varian warna. Dan ia juga sudah pernah menjual bahkan memberikan kepada orang secara cuma-cuma.

"Hadiahnya l—"

"Ngomongin apa nih, serius amat, " ucap Agnes yang baru sampai disekolah.

Sandra dan Deylinda menatap Agnes dengan raut muka datarnya, Agnes menaikkan alisnya satu. "Kenapa?" tanya Agnes heran.

"Gak, " jawab Sandra sambil mengalihkan pandanganya.

Agnes mendekatkan dirinya ke Sandra. "San, kata pak Bondan pohon mangga di taman belakang sekolah bakal di tebang, " ucap Agnes dengan nada sedikit pelan.

Brak!

Sandra kembali mengeprak meja sambil berdiri, ia menatap Agnes tajam-tajam. "Gak bisa di biarin ini, itu mangga punya gue!" ucap Sandra dengan nada ketusnya.

"Emang sejak kapan jadi punya lo? Perasaan yang tanam pak Bondan?" tanya Deylinda membuat Sandra bungkam.

"Y-ya mulai sekarang! Mangga jadi milik gue!" ucap Sandra kemudian ia melangkah pergi.

"Mau kemana lo San?" teriak Agnes.

"MAU MENJALANKAN MISI DULU!" Teriak Sandra dari luar kelas, siswa yang mendengarnya menutup telinganya, walau Sandra teriak dari luar suaranya sampaj kedalam terlalu keras.

"Tu manusia apa toa, gede amat suaranya. " ucap Agnes sambik geleng-geleng kepala

***

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang