13-PUTUS ATAU TERUS?

3.2K 145 8
                                    

Vote dari awal💜

***

Pagi yang cerah, sinar matahari menyengat di kulit para siswa. Olahraga memang hal yang paling di sukai, namun jika pemanasan berjam-jam apakah kalian akan betah?

Ini lah yang di rasakan Sandra sekarang, dia sudah berdiri di lapangan dengan para siswa namun guru tak kunjung memberhentikan pemanasan nnya.

Sandra menyeka keringat di pelipisnya, dia sedikit melihat ke arah barisan laki-laki yang dimana Alex pun melihat ke arah nya.

“Pak, udahan aja pak! Udah gosong ini!” Semua siswa menatap ke arah Sandra, banyak siswa yang Mendesah lega ketika ada yang mengutarakan kehendak mereka.

Guru menghembuskan nafasnya kasar. “Baiklah, kalian istirahat 3 menit dulu,” Guru pun berjalan ke pinggir lapangan, disusul oleh para siswa.

Sandra, Agnes, Dara Dan Deylinda pun duduk di pinggir lapangan di bawah pohon rindang. Sandra mengibas-ngibaskan tangan nya, dengan kaki yang ia naikkan satu.

“San, tu kenapa ada orang bawa kayu gede dari belakang sekolah?” Sandra pun menoleh, ke arah yang ditunjuk Agnes. Pikirannya pun melayang, kepada pohon mangga belakang sekolah.

Sandra berdiri, dan masih menatap tajam orang yang membawa kayu itu keluar sekolah. “Awas aja lo Pak Bondan, gue pecat lo,” gumam Sandra dan langsung berlari menuju belakang sekolah.

Teman-temannya pun, hanya menatap kepergian Sandra sambil menggelengkan kepalanya. “Segitu penting nya, pohon mangga sampai gak boleh di tebang?” tanya Deylinda sambil mengusap wajahnya kasar.

Dara menatap ke arah Deylinda.“Pohon mangga yang di tanam pak Bondan?” Agnes memganggukan kepalanya.

“Iya, Sandra udah nge claim itu jadi milik dia,” Dara pun menganguk paham.

Alex dkk pun berjalan menghampiri mereka, dan langsung duduk melingkar di hadapan mereka.

“Halo eneng-eneng yang cantik jelita,” Ucap Geo sambil menaikturunkan alisnya.

Agnes, Deylinda dan Dara memutar bola matanya malas. “Eh lo kalau gak ada penting, mending kumpul sama cowok-cowok deh, ngapa malah kesini,” Agnes menatap sinus ke arah Geo.

“Yaelah, sinis ae lu mbak,”

“Sandra kemana, Nes?” kini Alex bertanya membuat Mereka menatap dirinya.

“Mungkin... Ke belakang sekolah lihat pohon mangga punya dia,” Bagas mengerutkan keningnya.

“Yang punya pak Bondan?” mereka menganguk serempak. “bukannya udah di tebang tadi pagi-pagi banget ya?”

Mereka membolakkan matanya. “Mampus Pak Bondan!”

***

Sandra berkacak pinggang, dengan mata yang masih tertuju kepada pohon mangga yang sudah di tebang.

Dia menatap kesekitar, orang yang dia cari ternyata tidak ada disini. “Pak, sini deh,” Sandra memanggil salah satu tukang penebang kayu.

“Iya ada apa dek?”

“Siapa suruh tebang?” Tanya Sandra dengan nada yang terdengar tak berteman, membuat bulu kunduk tukang itu berdiri.

“Itu, disuruh Pak Bondan,” Sandra memutar bola matanya malas. Lantas dia pergi meninggalkan mereka, dan tujuan saat ini adalah ruang guru.

Sandra berjalan dengan Aura yang seram, membuat siswa yang berjalan di kordidor memberikan dia jalan, agar terhindar dari ajukan Sandra.

Brak!

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang