14-KEHILANGAN ALVARO?

2.8K 130 3
                                    

Vote dari awal💜

***

15.00

Sandra baru saja pulang dari sekolah, mendapat jam tambahan di sekolah adalah hal terburuk bagi Sandra.

Sandra membuka pintu rumah, sangat sepi tidak ada siapapun yang berada disana. Sandra menaikkan bahunya acuh, dia lantas berjalan menuju kamarnya dan langsung merebahkan tubuh ke kasur.

Dia menatap langit-langit, pikirannya masih kepada Alex.“Kalau orang nanya kenapa gue putusin Alex, gue jawab apa ya? Masak iya gue jawab karena gue mau kembali ke geng gue?”

Sandra pun menepis pikirannya, dia segera mengganti pakaiannya. Dia akan mengajak Alvaro jalan-jalan,agar dia bisa juga refresing.

20 menit lamanya dia bersiap-siap, dia akhirnya menuju kamar Alvaro.

“Alvaro jalan sama Mommy y—” ucapannya terpotong, ketika dia membuka pintu kamar Alvaro dan tidak ada Alvaro disana. Kamar nya yang sangat rapi, membuat Sandra sedikit heran.

“Tumben rapi, biasanya juga berantakan,” gumam Sandra.

“Coba tanya Bunda aja,” Sandra pun mengambil handpone di saku nya dan mencari kontak Vivi.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak ak—”

Gue telfon Bunda yang jawab operator!” ketus Sandra.

Sandra berkaca pinggang cukup lama, di depan kamar Alvaro. “Gue bingung mau ngapain,” ucap Sandra sambil berjalan turun ke ruang tamu.

Drtt!

Sandra mengambil handpone nya yang berdering, dia menoleh nama yang tertera ternyata Vivi menelfonnya.

“Halo, Alvaro mana?” tanya Sandra dengan cepat tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.

“Kamu ini kebiasaan enggak salam.” omel Vivi di seberang Sana.

“Iya buruan Alvaro sama Bunda kan?”

Kamu ke Cafe deh sekarang, nanti bunda kasih alamatnya,”
Tut!

Sandra menyerengit heran, dengan jiwa penasarannya dia lantas bergegas menuju Cafe yang sudah dikirim alamat nya OLEH Vivi.

Dia mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, kadang menyalip membuat orang mengklaksonnya terus.

***

Disisi lain, Vivi, Rendi, Alvaro, Alex dan 2 orang pasangan suami istritengah berada di sebuah Cafe. Alvaro daritadi tidak lepas dari Alex, dia memeluk Alex sangat erat.

“Alvaro, udah dulu sama Daddy ya, kasihan Daddy capek,” bujuk Vivi sambil berusaha mengambil Alvaro.

Alvaro menggeleng. “Ndak au, au DADDY!” bentak Alvaro membuat mereka menghela nafasnya.

“Sudah lah buk, kasihan lagian ini juga terakhir kali dia sama Daddy nya,” ucap laki-laki yang bernama —Kenta.

“Apa benar kalian orang tuanya?” tanya Alex memastikan.

Mereka berdua menganguk. “Kami lalai, sampai kami sudah lapor polisi tapi tidak kunjung bertemu,” ucap Sang istri dengan lirih.

Vivi menganguk paham. “Baik, kita tunggu Sandra, agar dia bisa melihat Alvaro sebelum kalian bawa,”

“Siapa yang mau bawa Alvaro?”

***

Sandra yang baru saja sampai di Cafe, langsung mendengarkan sedikit pembicaran mereka. Detak jantungnya seketika berhenti berdetak, ketika mengetahui fakta bahwa Alvaro akan di bawa.

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang