30. KEKECEWAAN ALEX

1.8K 86 4
                                    

Vote dari awal!

Hai iam back!

HAPPY READING!




















Vote dulu bestie



























Pelit ah












Hari ini Alex sudah di perbolehkan pulang, jika bukan Alex yang terus mengancam dokter agar dia segera dipulangkan bisa-bisa sekarang dia masih berada di rumah sakit.

Orang tua Alex sudah mewanti-wanti dirinya agar tidak memaksa untuk pulang, namun jika sudah berurusan dengan kepala batu maka tidak akan pernah dicamkan.

“Gak Alex gak Sandra sama aja,” celutuk Angkasa sambil menggelengkan kepalanya, menatap Alex yang kini duduk dengan santainya di sofa rumahnya.

Alex melirik Angkasa sekilas, sebelum kembali menyesap rokok ditangannya. “Ya lah, gue sama dia sama-sama manusia,” jawab Alex santai.

Angkasa memutar bola matanya malas, dia melirik jam yang terpasang di dinding rumah Alex. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam namun Angkasa masih malas untuk pulang kerumah.

Bay the way, Bagas, Geo, Sandra, Deylinda, Lion, sama Agnes kenapa gak ada di rumah sakit tadi? Biasanya mereka selalu ada aja,” tanya Angkasa heran. Pasalnya ketika dia ikut menjemput Alex dia tidak menemukan Teman-temannya hanya terdapat sang keluarga saja.

Alex menaikkan kedua bahunya, dia juga tidak tahu kemana perginya mereka. “Tadi siang mereka bilang mau pulang, eh taunya gak dateng- dateng.”

Angkasa menganguk paham, dia mengambil handponenya dan mulai mengutak-atiknya. Sementara Alex hanya menatap pergerakan Angkasa terlihat jika Angkasa tengah melacak lokasi mereka semua.

Angkasa memang seperti itu, jika dia tidak bertemu dengan Teman-temannya walau itu cuman sehari dia akan melacaknya satu persatu. Prinsipnya kita tidak tahu bahaya datang kapan aja, jadi gue ngelacak agar mastiin mereka berada di tempat yang aman.

Namun ketika baru melacak lokasi Bagas, Alex dan Angkasa sama-sama mengerutkan keningnya membaca alamat yang tertera disana.

“Jalan mawar hitam blok 4?” beo Alex sambil menatap Angkasa penuh tanda tanya.

Angkasa menatap Alex sebentar sebelum melacak keberadaan Sandra dan..

“Mereka berada di posisi yang sama,” UJAR Angkasa menjelaskan.

Alex mematikan puntung rokoknya, pikirannya was-was hatinya tidak tenang. “Jalan mawar hitam blok 4,itu markas kita yang lama kan?” tanya Alex dan dibalas anggukan oleh Angkasa.

“Ada yang mereka sembunyikan dari kita.”

“Kita cari sekarang!”

***

“LO MAU GUE BUNUH?”

“BISA-BISANYA YA GUE TERTIPU SAMA SIKAP KAYAK LO!”

“EH BENTAR-BENTAR, KALAU LO SUKA SAMA GUE, KENAPA LO GAK DEKETIN GUE?”

“ADAAHH TIPU LO YA?”

Ruangan terasa ramai akibat teriakan demi teriakan yang dikeluarkan oleh Sandra, sembari dari tadi tak berhenti mengomel dan mengintrogasi Lion agar mau berbicara sejujur-jujurnya namun Lion memilih diam saja.

Sandra mendengus kesal, dia berteriak dan bertanya panjang lebar namun Lion tak menanggapi satu pun ucapannya

“Gue harap, bibir lo masih bisa buat diajak bicara sebelum gue beneran potong tu lidah!” ancam Sandra tapi justru tidak mempan di Lion.

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang