Vote dari awal!
**
“See, iam back,”
“Yunanda?” beo mereka bersamaan.
Laki itu tersenyum, dan menghampiri mereka. “Iya, ini gue,” jawab nya membuat mereka menggeleng tak percaya.
Angga menatap laki itu dengan tajam, menatap dari atas hingga bawah dan.....memang sangat mirip bukan mirip tapi emang Yunanda.
“L-Lo kok b-bisa?” tanya Alex dengan gelagapan.
Yunanda tersenyum kecut ke arah Alex. “Panjang ceritanya,” jawab Yunanda. “Tapi gue mohon sama kalian, jangan sampai orang tau kalau gue masih hidup, yang tau hanya Garfitti, Laskar dan.. Ayah.”
***
“Udah berapa kali Bunda bilangin, Yah! Punya anak satu itu di didik yang bener, lihat! Kalau sudah kayak gini siapa yang salah?” tanya Vivi yang tak berhenti mengomeli Rendi, ketika dia mendapat kabar jika Sandra masuk rumah sakit akibat tauran.
Rendi menggaruk tekuknya yang tak gatal, sementara Sandra yang baru sadar beberapa menit yang lalu memijit pangkal hidung nya pusing mendengarkan omellan Vivi.
“Kamu juga Sandra! Udah berapa kali Bunda bilang? Jangan —”
“Jangan ikut tauran, balapan, mending belajar di rumah biar jadi orang pinter,” sela Sandra yang sudah hafal dengan ucapan Bundanya.
Vivi menatap tajam Sandra, yang memotong ucapannya dengan nada ketus. Sementara Anggota inti Snacke hanya menonton perdebatan mereka, Edwrad? Mereka tidak di ijin kan masuk oleh Angga. Sementara Alex dia memilih pulang untuk menenangkan pikirannya dahulu.
“Bun, ngomel nya nanti aja deh. Sandra capek,” ujar Sandra ketus sambil menatap Bunda ya malas.
Rendi menganguk. “Betul itu! Sandra baru siuman ya pasti dia butuh istirahat, mending Bunda pulang aja dulu ya,” ajak Rendi sambil mengandeng tangan Vivi.
Vivi melepaskan tangan Rendi dari tangannya. “Apa-apaan, orang Bunda mau nemenin anak Ayah!” ujar Vivi.
“Baru kayak gini, baru di akui anak Ayah,”
“Trus Ayah protes?” tanya Vivi sewot.
Rendi dengan cepat menggelengkan Kepalanya, tidak ingin berdebat lebih panjang lagi dengan sang istri jika ujung-ujung nya dia yang akan kalah juga.
“E-enggak kok Bun, ayo kita makan dulu Ayah laper,” alibi Rendi sambil menarik tangan Vivi keluar dari ruang inap Sandra.
“Gimana ada yang sakit?” tanya Angga dan di balas gelengan oleh Sandra.
Anggota inti Snacke yang lainnya juga ikut melingkar di dekat bankar Sandra. Sandra masih menatap wajah mereka satu-satu.
“Lo c-cari Alex?” tanya Denta membuat Sandra menatap dirinya.
Sandra menetralkan ekspresinya sambil menatap ke arah lain. “Enggak, ngapain juga,” bohong Sandra. Walau dalam hati dia memang berharap Alex yang dia jumpai pertama kali di saat dia bangun, setelah kedua orang tuanya.
Angga menatap Sandra tajam, membuat Sandra gelagapan sendiri. “Apaan sih! Gak usah tatap-tatap gitu!” bentak Sandra membuat Angga terkekeh.
“Kalau kau cari Alex, bilang aja. Nanti gue panggil suruh ke sini,” ucap Angga sambil mengacak-acak rambut Sandra.
Sandra diam tertegun dengan perilaku Angga. Angga sangat menyayangi dirinya, namun kenapa dia enggak pernah sadar? Apa selama ini Angga menaruh hati diam-diam kepada dirinya?
Melihat Sandra yang bengong menatap dirinya, Angga melambaikan tangan di depan wajah Sandra.
“Hello, ngapain bengong?” tanya Angga membuat Sandra mengalihkan pandangannya.
“Gue—”
Ceklek!
“SANDRA LO GAK APA KAN?” teriak Deylinda yang baru saja membuka pintu membuat orang yang berada di ruangan itu Mendengus kesal.
Agnes dan Dara yang baru saja ikut masuk ke ruangan Sandra, memukul pelan pundak Deylinda. “Ini rumah sakit bege!” bentak Dara.
“Gue gak bilang ini hutan,” jawab Deylinda santai sembari duduk di tepi ranjang Sandra.
“Udah mendingan?” tanya Dara san si balas anggukan oleh Sandra.
“San, sakit gak di tusuk?” tanya Agnes polos membuat mereka memutar bola matanya malas.
“Gak kok, enak banget. Mau cobak?” tanya Sandra spontan membuat Agnes menggelengkan kepalanya.
“Lagian di tusuk ya pasti sakit lah, pertanyaan nya loh,” balas Angga dengan nada malasnya.
“Kenapa gak trima?”
Angga lebih memilih diam, daripada dia berdebat dengan cewek-cewek yang mulutnya seperti toa semua.
Deylinda mengedarkan pandangannya, dia lantas menatap kembali ke Sandra. “Edward gak ke—”
“Gak izinin gue masuk,” potong Angga.
Deylinda menganguk paham.
“Gue mau tanya boleh?” tanya Deylinda membuat semua menatap ke arah nya.
Sandra menaikkan satu alisnya tanda bertanya.
“Siapa ketua Laskar dan Grafiti yang baru?”
***
Tbc!Maaf yah segini aja dulu
Di part selanjutnya bakal panjang kok
So jangan kecewa heheOh ya aku buat dikit karena outline nya hilang guys:)
Gak tau di ambil siapa, padahal ku taruh di buku-buku.Yee jadi curhat
Dah lah
Ku sambung lagi beberapa minggu buat nentuin outline baru heheBabay
See u!
JANGAN lupa Folow ig
Iamtaaaa_____
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA SANDRA(Selesai✔️)
Jugendliteratur[Baru setengah di revisi] "Mulai detik ini lo jadi pacar gue!" ~••~ Mengisahkan kisah kasih anak SMA, Alexsando Estevan Eros laki yang memiliki kepribadian dingin, cuek dan yang paling penting dia psyicopat dan banyak yang masih suka dengan nya, ia...