Sial! Rahasia Lion terbongkar.
Lion memberitahu tanpa bertahap muka.
Lion terjebak akibat kesalahannya sendiri.
Krek!
"Argh!!" Lion meringis ketika Bagas memelintir tangan Lion dengan gampangnya, dia lantas menendang perut Lion membuat empunya tersingkur.
Agnes diam membeku, dia tak menyangka jika Bagas akan mengikuti dirinya sampai di tempat ini. Agnes tidak pernah bilang kesiapa-siapa bahwa dia akan bertemu dengan Lion namun justru Bagas datang dengan sendirinya.
“Jadi ini, penghianat di Edward?” ujar Bagas dengan senyuman devil yang terukir di wajahnya. Dia memegang pipi Lion dengan keras membuat Lion meringis.
“Alex bikin masalah apa sama, lo?”
Lion masih enggan berbicara, dia melepaskan dengan keras tangan Bagas dari pipinya. Dia masih menahan sakit di perutnya tendangan Bagas memang tak bisa diragukan lagi.
“Ini gak ada sangkut pautnya sama lo!” sarkas Lion cepat.
Hahha
Bagas tertawa hambar dia menunjuk Lion dengan jari telunjuk, yang sudah mengepal dengan keras. “Kalau lo udah berurusan dengan Alex, maka lo berurusan sama gue!”
Bagas hendak melayangkan pukulan ke Lion, namun Agnes menahan pergelangan tangan Bagas.
“Jangan habis dulu, tapi kita cari tau alasan dibalik ini semua,” usul Agnes membuat Bagas mengundurkan tangan nya.
“Oke! Lo ikut kita, dan jujur sejujurnya dihadapkan kita!”
***
Sandra baru saja pulang dari rumah sakit, hari ini dia sangatlah capek. Walau baru seharian dia dirumah sakit, tubuhnya sangatlah lemah. Dia juga kerasa bahwa semakin hari dirinya semakin cepat lelah.
Dia merenggangkan otot tangannya, sebelum merebahkan tubuhnya diatas sofa. Rumahnya masih sepi, Vivi dan Rendi masih di kantor dan Sandra sendirian dirumah.
“Sthh!” Sandra meringis ketika kepalanya tiba-tiba saja sakit, ia memegang kepalanya dengan kedua tangannya sambil memijitnya secara perlahan.
Dengan cepat Sandra berdiri dan berjalan menuju kotak obat yang berada di samping Tv. Dia mengambil obat penghilang sakit kepala.
“Tumben banget gue sakit kepala,” gumam Sandra sembari mengambil gelas di atas meja.
Drtt!!
Sandra dikagetkan dengan suara telfon dari ponselnya, dia merongoh ponselnya di saku bajunya dan menatap nama yang tertera dilayar tersebut.
“Hallo, Nes?”
“Lo dimana?”
“Gue udah dirumah, kenapa?”
“Lo, Deylinda dan Geo datang ke markas lama Edward gue tunggu!”
Tut!Sandra berdecak kesal, dia membanting handpone nya pelan diatas meja. Dia memijit sedikit pangkal hidungnya.
“Baru aja gue pengen bersantai ria, ada aja kerjaan. Nasib gue jadi anak rajin,” ujarnya dengan angkuh sambil berjalan keluar rumah dan mencari Deylinda dan Geo lantas mengajaknya ke tempat yang diberi tahu oleh Agnes.
***
Tok! Tok!
“Assalamualaikum, paket!” teriak Sandra di depan pintu rumah Deylinda . Tidak tahu sopan santun? Memangnya sejak kapan Sandra memiliki sopan santun?
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA SANDRA(Selesai✔️)
Novela Juvenil[Baru setengah di revisi] "Mulai detik ini lo jadi pacar gue!" ~••~ Mengisahkan kisah kasih anak SMA, Alexsando Estevan Eros laki yang memiliki kepribadian dingin, cuek dan yang paling penting dia psyicopat dan banyak yang masih suka dengan nya, ia...