08-Snacke Berulah

4.7K 225 23
                                    

"She is mine!"

***

Vote dari awal💜

"Eh Gas, lo pernah gak ghosting cewek?" tanya Geo sambil duduk berhadapan dengan Bagas.

Bagas menganguk mantap. "Gue mah sering banget, malahan udah jadi makanan gue sehari-hari," jawab Bagas dengan nada angkuhnya.

"Kenapa lo gak pacarin aja, lo kan jomblo dari orok,"

"YA gimana gitu, gue mau cewenya y-"

Plak!

Sebuah buku melayang ke kepala bagas, membuat percakapan mereka terhenti. "Sok-sok an mau jadi fakboy, muka aja pas-pasan!" ejek Lion sambil menatap mereka sinis.

"EH CURUT! GANGGU AJA LO, KITA HAFALIN INI 7 JAM, 3 MENIT 6 DETIK, LO ASAL GANGGU AJA!" bentak Geo tak terima sambil berkacak pinggang.

"Yah, gue kira apaan," jawab Angkasa cuek tanpa menatap mereka.

Bagas dan Geo memutar bola matanya malas, ia berdiri sambil memasukan ponselnya ke saku. "Yok Gas, kita cari tempat lain. Disini banyak setannya," Celutuk Geo membuat Lion menoleh mereka.

"Lo bilang gue setan?" tanya Lion dengan nada ngegas.

Bagas pun ikut berdiri dan menyusul Geo. "Menurut lo?"

Lion menatap kepergian mereka dengan tatapan malas, ia kembali menatap layar ponselnya sambil tersenyum merkah.

"Masih sama Virtual lo?" tanya Angkasa sambil duduk di depan Lion.

Lion mengangguk. "Tahun depan, dia pindah kesini," ucap Lion dengan senang.

"Awas lo dia nyesel ketemu lo," ucap Angkasa membuat Lion mengerutkan keningnya.

"Kenapa?"

"Lo kan buyik!"

***

Sementara disisi lain, Sandra tengah berjalan di koridor sekolah. Ia berjalan sambil menyanyi tidak jelas.

Brak!

Sandra tersungkur, akibat ia menginjak tali sepatunya sendiri. Sandra mendengus kesal, sekaligus menahan malu. Ia hendak mengikat tali sepatu namun, tangan kelar menyentuh sepatunya lebih dulu.

"Makanya kalau ikat sepatu, yang bener," ucap Laki itu membuat Sandra memutar bola matanya malas.

Ia melihat tas menempel di punggungnya, yang berarti ia baru saja sampai disekolah.

"Ngapain sih lo, nongol aja. Jalan kekelas kan bukan kesini ? " ucap Sandra dengan nada ketusnya sambil berdiri, ketika tali sepatunya sudah terikat benar.

"Suka-suka gue kan, mau lewat mana?"

Sandra tak menanggapi, ia hendak pergi namun laki itu menahanya. "Lex, mending lo ke kelas deh. Gue mau ke belakang sekolah cari mangga," ucap Sandra ketus.

Alex melepaskan genggaman tangannya. "Oky, hati-hati."

Sandra pun segera berlari menjauhi Alex, dalam hati ia selalu berdoa agar tidak bertemu dengan Alex. Namun sayang, tuhan berkehendak lain kepadanya.

"Ngapain juga, gue jadi pacar dia. Ngeri gue," Sandra duduk di bawah pohon mangga, yang kini sudah ada kursi panjang. Sandra sendiri yang menaruh ya disana.

Ia menyenderkan kepalanya di Senderan kursi, ia memejamkam matanya sejenak.

"Heh lo!"

Sandra membuka matanya, ia menatap Bianca yang sudah berada di depannya. "Apa?" tanya Sandra santai sambil kembali menutup matanya, tangannya juga ia silangkan di belakang kepalanya sebagai bantal.

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang