16-CCTV?

2.5K 122 0
                                    

Uwaa trimakasih 1k readers nya guys!
Kita double up sekarang yah hehe!
Rajin-rajin share biar bisa cepet 2k hehe:)

Jangan lupa vote!

Vote dari awal! 💜

***

“Sandra, Ana bakal selalu jagain Sandra!”

“Sampai kapan?”

“Sampai kapanpun!”

Sandra pun tersenyum merkah,namun tiba-tiba senyum nya memudar. “Tapi kalau Sandra yang mati duluan gimana?”

Nanda menjitak kepala Sandra. “Jangan ngaur,” tegur Nanda.

“iii beneran Ana! Nanti kalau Sandra mati duluan Ana seneng cari cewek baru,”

Nanda mencangkup kedua pipi Sandra. “Kalau aku boleh minta ke tuhan, aku lebih memilih yang duluan pergi, karena gak ada yang lebih menyakitkan daripada perpisahan, dan kamu tau, aku gak suka perpisahan”

“ANAAAAA!” teriak Sandra dengan nafas tersengal-sengal, keringat yang bercucuran. Dia menatap ke samping ternyata di sana ada Vivi yang mendampingi dirinya.

Vivi lantas memeluk Sandra, guna untuk menenangkan pikirannya. Sandra menangis di pelukan Vivi.

“Bun... Anaa”

Vivi mengelus kepala Sandra. “suthh, udah.. Ana udah tenang di sana.” ucap Vivi.

Sandra melepaskan pelukannya, Di menghapus air mata dan menatap tajam Vivi. “Bun, Sandra janji Sandra bakal bawa bukti siapa yang bunuh Ana dan Sandra gak bakal maafin sampai kapanpun!”

Vivi tersenyum. “Bunda serahin ke kamu, tapi inget sekarang kamu sekolah dulu,” ucap Vivi sambil tersenyum jahil.

Sandra melotot, dia menatap jam dinding di kamar yang sudah menunjukkan pukul 7 lewat 10 menit,”

“Mampus!”

***

“WOY DESTA! PLIS DEH, GUE CAPEK TAU GAK!” bentak Sandra sambil membanting sapu di tangan nya.

Desta tertawa. “Siapa suruh lo dateng telat?” tanya Desta.

“DESTA ADRITAMA KETUA OSIS YANG SANGAT SANGAT TIDAK BERBAKTI, lo fikir datang ke sekolah dengan jarak yang lumayan jauh belum lagi mempersiapkan semua, pakai baju, rapiin buku, ambil tas, eh ambil tas du—”

“Stop deh, mending lo kerjain aja sekarang bur—”

“Biar gue yang kerjain” ucap Alex tiba-tiba membuat mereka menoleh ke sumber suara.

Sandra dengan senang hati Sandra  memberikan sapu kepada Alex. “Silahkan gantian lo yang bersihin,” ucap Sandra dengan senang.

Desta menggelengkan kepalanya, dia lantas menoleh Kebelakang dan ternyata di sana ada anggota Inti Edward yang ikut membantu.

Desta melototkan matanya. “Ini silaturahmi apa, yang di hukum siapa yang ngerjain siapa,”

Sandra mendekat ke Desta, dia menyentil jidat Desta. “Iri bilang dong, makanya punya Ayang,” ejek Sandra.

"Emang lo punya?” Sandra menganguk.

“Siapa?”

" Tuh yang lagi ngerjain tugas gue,” ucap Sandra sambil menunjuk Alex membuat semua di sana menatap Alex. “Tapi mantan Ayang,”

DIA SANDRA(Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang