bab 25

9.1K 1.1K 24
                                    


HAII!!APA KABAR??

SEMOGA GAK BAIK YAHH!!

AYO VOTE,KOMEN+FOLLOW ALFA!!

UDAHH??

HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.
.

25. Pertempuran.
______________

Di sebuah tempat yang luas dan gelap, terdapat banyak sekali manusia tergeletak tak bernyawa dengan darah yang nengucur deras membuat ribuan genangan darah.

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan saling menyahuti, menembak satu sama lain dengan brutal tanpa ampun. Siapa yang terlena barang sedetikpun, itu akan menjadi akhir hidupnya.

Di tengah tengah suasana menegangkan itu, terdapat satu pria yang dengan santai bermain game POU di ponselnya tanpa mengindahkan berbagai peluru yang menghampirinya.

"NAH IYA BAGUS, TAI NYA BISA JADI DUIT WOY KECE"

"ANJENG SI ENDOG BISA MAKAN JUGA?!WAH!!"

"WAH GOKILL!!"

Pria itu terus teriak teriak saat menemukan hal yang menurutnya keren di permainan yang baru saja di downloadnya.

"DANCOK!!LO NGAPA MALAH MAIN GAME GUNTUR!!!" teriakan marah seorang pria, dia tak habis fikir dengan jalan fikir Guntur.

Guntur menoleh malas pada pria yang saat ini berada tepat di depannya dengan menatapnya marah, oh jangan lupa penampilannya yang berantakan terdapat banyak bercak darah di bajunya dan terdapat pistol di tangannya.

"males." ucap Guntur santai, tanpa mengindahkan tatapan pria di depannya seperti ingin mengulitinya.

Pria itu menggerang marah, "LO--

"ssttt, diem!" tekan Guntur yang tiba tiba saja mengubah mimik wajahnya yang tadi tengil langsung berganti dengan wajah datar dan bersmrik saat melihat sebuah bangunan usang bagian belakang di sebuah peti yang terdapat seperti alat peledak.

Pria itu akhirnya melihat kemana arah mata Guntur, dan seketika dia ikut bersmrik.

"licik juga, tapi gue heran, Alvin mana mungkin pake alat peledak?" gumam pria itu.

"lo siap Than? Jangan kecing di celana kalo misalnya tiba tiba semua pintu keluar gabisa di buka" ejek Guntur memasang kembali wajah tengil yang minta di tembak.

"ASUU LO!!" umpat Nathan marah.

Dor

"WOI CUG, MAAP ANJENG GUE BERJANDAH JANGAN DI SERIUSIN" panik Guntur dan reflek melompat dari duduknya saat mendengar suara tembakan yang pelurunya hampir mengenai kakinya, jika saja dia membawa senjata dia pasti akan membalas. Tapi masalahnya, pistolnya ada di samping kursi yang dia duduki tadi.

"Gue ga nembak lo bego!" ucap Nathan malas.

Guntur yang mendengar ucapan malas dari Nathan pun bersedekap dada, "Terus yang nembak kaki gue spe?!" sarkas Guntur memandang Nathan penuh intimidasi.

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang