bab 36

6K 867 22
                                    

HAPPY READING!!!


36. Mimpi atau ingatan?
__________________________

Tubuh Raja menegang mendengar penuturan dari Aksa, dia melepaskan cekalan tangannya pada kerah Aksa.

Bagaimana bisa tau jika dia bersahabatan dengan Indara saat SMP? Bukankah yang orang lain tau jika dia dan Indara sudah bersahabatan dari kecil? Bahkan Indara dan kedua orang tua Indara juga mengetauhi jika dia bersahabat dengan Indara sejak kecil sama halnya Bintang, namun dia beralasan jika saat SD dia berada di New York jadi tak bertemu dengan orang tua Indara. Yang tau sebenarnya hanya satu orang, Atau mungkin Aksa adalah orang itu?

Dengan lirih, dia bertanya, "Lo...Rajandre di tubuh Gerhana?"

Aksa tersenyum miring, "akhirnya lo tau juga ya? Kenapa kalo gue Gerhana?" tanya Aksa alias Gerhana mengejek.

Raja menggepalkan tangannya marah, "lo bohong kan? Rajandre tuh udah mati! Dan gue yang gantiin dia!"

"lah, Terus gue apa? Setan?!" sarkas Gerhana.

Raja terkekeh, "lo gausah ngaku ngaku jadi Rajandre, tolol!" hadrik Raja tajam.

Gerhana yang mendengarnya pun lantas tertawa keras, "hah, bukannya lo yang ngaku ngaku?" tanya Gerhana dengan pandangan menusuk.

"dulu gue diem aja ya waktu lo udah nyuci otak Indara tentang gue yang udah mati di tubuh ini, gue diem. Karena gue mau lo seneng dulu, tapi ini kayanya waktu lo seneng seneng udah habis deh" Gerhana memandang remeh Raja.

Raja memandang tajam Gerhana, menunjuk tepat ke wajah Gerhana. "jangan coba coba ngerebut Indara dari gue, dia punya gue, njing!"

Sejenak Gerhana menghentikan tawanya, dia menggepalkan tangannya marah. Apa tadi si bajingan itu bilang? 'punya dia'?

BUGHH

BUGHH

BUGHH

"GAK USAH NGEKLAIM YANG UDAH JADI MILIK GUE BANJINGAN!!" hadrik Gerhana memandang tajam Raja yang tengah memegangi rahangnya yang terkena beberapa bogeman dari Gerhana.

Raja meringis saat sudut bibirnya robek, dia memandang Gerhanya yang saat ini memandangnya dengan tajam.

Gerhana mencekal kerah Raja, memberikan bisikan penuh ancaman, "inget, selama ini gue diem bukan karena gue ngalah. Tapi gue menyusun rencana buat ngehancurin lo Raja, ah atau gue panggil pake nama Asli lo hm?"

Setelah membisikkan kata kata yang penuh ancaman itu, dia menghempaskan kasar tubuh Raja dan tersenyum puas.

"gue balik dulu, oh ya. Jangan kaget besok ya" pamit Gerhana menepuk pundak Raja singkat lalu berlalu pergi dari hadapan Raja.

Raja masih dalam keadaan yang mengenaskan, baju seragamnya kotor dengan darah yang berada di sudut bibirnya.

Memandangi Gerhana yang berjalan meningkalkannya, menggepalkan tangannya erat. Dia mendesis lirih.

"ah jadi si anjing tuh udah inget? Tapi kenapa gue gatau?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"sshh, bangsat" umpat Raja lalu naik ke motornya dengan susah payah.

Menjalanlan motornya meninggalkan perkarangan rumah Indara.

Dia tak mengetahui jika Gerhana masih saja di sana, di balik pohon yang tak jauh dari tempat tadi Raja berada.

Menggelengkan kepalanya pelan, "lo masih aja kaya dulu, sama sama tolol"

••• ••• •••

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang