45

8.1K 815 46
                                    


HAPPY READING!!!

45. Pengorbanan.

"ceritain ke gue semuanya Gavin, tolong" pinta Indara yang saat ini masih di pelukan Gavin. 

Gerhana yang ada di samping Indara terus menahan emosi untuk tak menonjok wajah yang memeluk miliknya.

Tadi, sesaat Gavin memeluk Indara, pintu kamar terdobrak dan menampilkan tiga orang yang tak lain ialah Gerhana, Bintang dan Brian.

Awalnya mereka terkejut dan Gerhana ingin menghajar Gavin habis habisan, namun Indara langsung memberinya plototan mautnya seakan berbicara, [diam, dan duduk. Jangan buat keributan]

Gerhana pun akhirnya dengan amat terpaksa duduk di samping Indara dengan wajah tertekuk.

Gavin tak bergeming, tangannya mengelus elus surai hitam lembut milik Indara. Gavin masih ingin menikmati pelukan ini, ini akan menjadi pelukan pertama dan terakhir kali untuknya mungkin.

Indara masih setia menunggu Gavin bercerita dengan terus mengelus punggung lebarnya, dan tangan yang satunya mengelus lengan Gerhana agar tenang dan tidak membuat keributan.

Gavin menghembuskan nafasnya pelan, "gue di kendaliin" jawabnya lirih dengan tangan mengepal.

Mereka jelas terkejut, "maksud lo?" tanya mereka serempak yang masih tak mengerti.

Gavin menghembuskan nafas kasar, dia menatap mereka semua dengan tatapan yang sulit di artikan, "gue akan jelasin semuanya, tapi kalian mau gak mau harus percaya. ini akan berakhir sebentar lagi" peringat Gavin serius.

Mereka serempak mengagguk mantap.

Gavin dengan pelan menjelaskan apa yang terjadi, dari dirinya yang menerima hasutan dari liontin hitam itu, dan fakta terbaru yang Gavin dapatkan ternyata dirinya hanya alat liontin hitam itu untuk berusaha melenyapkan Indara yang tak lain ialah anak yang memiliki liontin suci.

"tunggu, liontin suci?" tanya Indara memotong penjelasan Gavin.

Gavin mengangguk membenarkan, "ya, liontin punya lo yang sekarang lo pake" jelas Gavin.

Indara meraba raba lehernya, kosong. Tak ada apapun yang mengalungi lehernya. Indara menatap Gavin heran, "gak ada apa apa di leher gue" Ucap Indara dengan bingung. Yang lain pun sama.

Gavin tersenyum, "lo semua emang gak akan bisa lihat. Secara liontin suci udah menyatu dengan tubuh Indara" jelas Gavin yang masih tak di mengerti mereka.

Gavin yang mengerti mereka semua tengah kebingungan pun menjelaskan lagi secara detail, "jadi setau gue denger dari liontin hitam yang ngehasut gue, liontin suci itu gak berbentuk dulu nya. Dia masih bentuk tak kasap mata, sebutan dulunya bukan liontin suci, melainkan roh suci. Gue awalnya kaget dan gak percaya, tapi setelah kejadian ini akhirnya gue percaya. Roh suci selalu mencari tempat untuk melindungi diri dari kejaran roh jahat yang menginginkan kekuatannya yang tak lain itu liontin hitam. Roh jahat pun sama, dia menempati benda benda yang menurutnya nyaman untuknya. Kebetulan dua roh itu menyukai benda benda berbentuk Liontin, sebab nyaman ketika mereka menempatinya." Gavin memberi jeda.

"namun, roh suci hanya bisa menempati liontin yang sama satu kali. Dan hal itu memudahkan roh jahat untuk mengincarnya karena roh suci selalu terlihat untuk mencari liontin baru guna menempatinya. Lama kelamaan, roh suci frustasi karena liontin yang setelah ia tempati langsung di tempati roh jahat untuk mencari sisa sisa kekuatannya dan hal itu membuat kekuatan roh suci berkurang. Dan dia memilih untuk menempati tubuh ah tidak, lebih tepatnya menempel pada jiwa seseorang yang di pilihnya. Dan orang itu lo" jelas Gavin panjang lebar sambil menunjuk Gerhana dan Indara.

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang