bab 15

19.2K 2.4K 97
                                    

Vote + komen fren!
Kalo kata kata nya typo tolong di tandain fren! Maklum gue kan
orang, jadi pasti ada typo nya hehe.

Happy Reading!
.
.
.
.

15.Udin.
___________

Bagaimana tidak kaget? Yang di pegang Gerhana saat ini adalah....


Makhluk hidup.



Indara terbelak kaget saat menemukan hewan kesayangannya yang nomor 2 itu kini ada di tangan Gerhana.

Sedangkan semua orang yang melihatnya menatap Gerhana tak percaya.

Bagaimana bisa anak itu tidak jijik sama sekali? Begitu pikir mereka.

Sedangkan Gerhana yang mendapatkan banyak pandangan pun menggedikkan bahunya acuh, ia kembali menatap Indara yang juga menatap dirinya dengan pandangan was was.

"Kamu bawa si Udin Ja?!" pekik Indara dan memandang Gerhana was was takut bocah Tengik itu bertindak yang tidak tidak pada hewan kesayangannya nomor dua setelah Mei Mei itu.

"Nihh Udin bagusnya di apain yah? Ahhaa! Kasih ke Mei Mei aja deh" Ujar Gerhana sambil menggoyang goyangkan badan 'Udin' .

Dan yah benar saja dugaan Indara.

"Gekhha-_

"Aja!" koreksi Gerhana yang tiba tiba berwajah dingin, Indara pun terlonjak kaget.

"e-eh A-aja! Kamu mau minta apa? Biakh ak-_

"Nana bukan Aku." tekan Gerhana kembali saat Indara tidak menggunakan nama 'Nana' malah menggunakan kata 'aku' saat berbicara dengannya.

Padahal ia sudah menyuruh Indara untuk menggunakan kata 'Nana' sebagai pengganti untuk kata 'aku' saat berbicara dengannya dulu.

Ni bocah pinyik maunya paan sih?! Batin Indara dongkol, karena dari tadi setiap ia ingin mengucapkan sesuatu pasti ucapannya akan di potong oleh bocah sableng ini.

"KAMU MAUNYA APA?! SINI BALIKIN UDIN!!" teriak Indara lantang dan keadaan seketika berubah, ada aura yang sangat pekat dalam diri Gerhana yang membuat semua orang yang ada disana kecuali Indara merinding.

Nih rumah tangga napa setiap ada aku ribut mulu sih! Berasa jadi pelakor kan!' batin Bintang miris.

Indara yang kelewat dongkol sampai mengabaikan aura tajam milik Gerhana, yang terpenting 'Udin'nya tidak kenapa kenapa.

"Nana lebih milih Udin dari pada Aja?!" tanya Gerhana dengan suara yang dingin yang tak seperti anak anak pada umumnya.

Dan Indara pun hanya mengangguk, Mei Mei dan Udin yang ada di garda terdepan setelah orang tuanya.

"Oke... Ambil tuh hewan sialan!" Ujar Gerhana dengan suara serak khas remaja bukan anak anak.

Sontak yang tadinya orang orang akan tertawa saat mendengar pertanyaan Gerhana yang lucu dan jawaban tak terduga dari Indara pun seketika kicep saat Gerhana mengeluarkan suara yang tak sepeti anak pada umumnya, malahan seperti suara remaja.

Indara yang mendengar suara Gerhana yang berbeda pun tertegun, suara itu....

Gerhana membanting tas nya lalu melempar kasar si 'Udin' ke lantai.

Brakk

Kasian sekali kau wahai Udin...

Lalu Gerhana pergi begitu saja, meninggalkan semua orang yang melihatnya dengan pandangan heran.

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang