Bagi perempuan karir, hidup mandiri jauh dari keluarga dan menggantungkan hidup dari pengalaman yang masih amatir, adalah proses perjalanan hidup yang ingin aku ukir.
'Happy as Larry.'
Gaji pertamaku keluar hari ini. Nominal yang lebih dari cukup untuk single young girl like me.
"Seneng nih gaji pertama cair." Celetuk Anjar.
"Bangeeeeet!"
"Baru kali ini Lo pegang duit segitu ya Drey?"
Aku mengangguk.
"Ini masih trainee ya? Apa lagi kalau udah tetap kayak Mas Fajar, Lo pasti lompat kegirangan sampe nembus plafon."
Mas Fajar pura pura membetulkan kerah kemeja.
"Siapa dulu. Fajar Anggara Syahputra."
"Sebanding sama lelahnya, ya kan mas?"
"Asal nggak ada yang nangis terus lupa lantai tempat kerja."
Aku malu mengingat kejadian beberapa hari lalu karena tertekan berada satu lift dengan Pak Asmen. Dan berakhir salah lantai.
"Nanti ke lapangan lagi mas?"
"Iya. Kita berdua aja."
"Berdua? Terus Pak Asmen?"
"Orangnya ijin ada keperluan keluarga. He told me for hand in this." Mas Fajar mengangkat drafting tube hitam.
Siang harinya kami menuju lokasi proyek yang kami datangi tempo hari menggunakan taksi online. Maklum cuaca sangat panas hari ini.
Ditengah perjalanan Mas Fajar menerima telfon dengan gaya formal. Aku penasaran setelah Mas Fajar mendapat telfon dari siapa.
"Siapa mas?"
"Pak Asmen."
"Ngapain?"
"Dia mau mastiin nggak ada yang kelewat. Dia juga pesen Lo harus fokus sama customer. Nanti gue video call-an sama Pak Asmen bareng customer buat jelasin besteknya."
"Oh... Jangan jangan kita mau nafas aja ntar dia juga nanyain?" Selorohku.
"Inget, Lo udah pernah dapet red flags dari dia."
Aku memberengut. "Iya iya gue salah. Makanya ini lagi memperbaiki diri."
Mas Fajar terkekeh. "For one thing, anak yang Lo gantiin posisinya, pernah ngumpat di depan Pak Asmen."
"Widiiiihhh.... gila bener tuh anak?"
"Dia bilang Pak Asmen terlalu perfeksionis dan nggak asyik jadi atasan."
"Emang bener. Terus Pak Asmen gimana?"
"Lalu Pak Asmen kasih dia dua pilihan. Minta maaf atau angkat kaki. Berhubung Pak Asmen itu anak emasnya Pak Rudi, lebih baik kantor kehilangan kacung kampret kayak dia lah. Secara, Pak Asmen kayak investasi berjalan."
"Kok ngeri ya mas?"
"For beginner like you, Lo pasti mikir dia orang yang keras, always talk turkey. Padahal dia tuh enakan banget kalau kita rajin dan nurut."
Setelah selesai membahas tetek bengek di lokasi proyek, syukurlah customer puas dengan revisi yang kami tawarkan.
Ada berlembar lembar gambar bestek di meja gubuk proyek yang diletakkan Mas Fajar. Dengan nama pembuatnya di sudut kanan bawah.
'Paralio Kian Mahardika M.Ars.'
"Siapa dia?"
Ada stempel biru kecil dari PT Antara Karya di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready To Serve
RomanceMenjalin hubungan dengan duda tanpa anak. Hubungan kami berlanjut menjadi lebih intim. Lalu dia kerap 'menikmatiku' layaknya a piece of cake. IKUTI AKUNKU UNTUK CERITA LENGKAP.