Terbongkar!!!

2.9K 170 1
                                    

"Gimana rasanya jadi gebetan pak bos Sha?"

"Nggak enak!!"

"Oh ya!? Tapi tahan lama ya?"

Aku memukul lengan Kian dan meliriknya tidak suka.

Aku jijik mengingat pernah menjadi budak nafsu Affar.

"Coba cerita. Gue penasaran Sha."

"Itu aib Kian."

"Siapa tahu gue ada rasa sama bawahan. Kan gue bisa meguru sama Lo triknya gimana biar nggak terendus orang kantor."

"Who girl do you love?"

Dia mengendikkan bahu. "Who knows."

Kalau Anjar perempuan yang Kian dekati lebih baik aku pindah divisi.

"Cerita dong Sha tentang hubungan Lo sama pak Affar."
Kian menoel noel lenganku.

"Berawal dari nggak sengaja. Lalu takdir mempertemukan kami berkali kali. Singkat cerita kami jalan. Backstreet."

"Siapa yang nembak duluan?"

"Affar lah. Sorry aja aku nembak om om." Aku berada dalam mode membalikkan kenyataan.

"Oooh tapi Lo seneng ya?"

"Mulutnya pake susuk. Kamu sadar nggak sih Kian, kalau Affar tuh ngomongnya kalem dan bijak. Padahal mbual."

Kian mengangguk dan tersenyum tipis. "Dia pimpinan yang bijak dan ramah. Gue yakin Lo kepincut karena dia humble dan ....."

"Dan apa? Uang? Iya kan?" Tebakku.

"Dan.... dia baik. Kalau Lo mikir uang yaaa mana gue tahu."

"Kalau karena uang pasti jabatanku sekelas kamu. Nggak jadi babunya Bu Fatma kayak gini."

"Ohhh berarti karena cinta ya? Kan cinta nggak kenal harta."

Sial, aku terpancing!!!

"Aku nggak cinta!!"

"Lalu kenapa sampe ditampar?"

"Aku nggak tahu dia ada diparkiran. Tahu tahu aku diseret lalu kita adu mulut."

"Lo nggak lawan balik?"

Aku menggeleng. "Kita udah selesai Kian. Tapi ini bukan sepenuhnya salahku karena Affar juga mau. Dia kasih janji manis. Bilangnya nasib rumah tangganya udah selesai. Tapi, apa? Dia penipu!"

Kian menepuk pundakku. "Mistakes make you understand."

"Sekarang giliran kamu. Cerita, why did you get stranded as a widower? You already have a child?"

Kian terkekeh. "Stranded? Terdampar? Ironis banget."

"Ayo lah Kian, cerita."

Kami curhat di lapangan terbuka. Ditemani angin malam dan bintang berkedip cantik.

Aku penasaran tentang sosok Paralio yang sejak lama kukagumi.

Tatapan Kian menerawang.
"Kami berpisah, karena gue nggak bisa buat dia bertahan. Dia lelah hidup sama gue dan nggak ada cara lain selain melepasnya. Agar bahagia."

"Kenapa nggak bisa bertahan?" Aku menatapnya dari samping.

"Privacy Sha."

"Pasti kamu nggak romantis makanya dia nggak betah. Kamu kan pengikut sekte perfectzioniz." Selorohku.

Dia memancingku untuk mengatakan hubunganku dengan Affar. Giliran dia malah main rahasia. Aku rugi banyak.

"Kurang romantis? Perfeksionis?" Beonya.

Ready To ServeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang