Akhirnya Affar meninggalkanku tanpa alasan jelas. Setelah kebutuhan biologisnya tuntas.
Selama menjalin hubungan, aku tidak melakukan salah yang berarti. Malah Affar lah yang sering memaksakan kehendak pribadi.
Dia tidak pernah sekalipun berkata mencintaiku. Aku saja yang terlalu berharap lebih.
Lalu bagaimana proses perceraian yang pernah ia gaungkan?
Shit!!!! I'm tricked.
Dia membayar 'servis' yang kuberikan dengan barang barang branded yang kuterima.
Dia memanfaatkan cinta dan tubuhku demi hasratnya semata. Bedebah!!!"Gue sumpahin Lo ngemis cinta ke gue Far!"
"Gue sumpahin Lo mandul. Sekalipun Lo punya anak, Lo nggak akan bahagia."
Sembari menyumpahinya, aku menghapus kontak Affar dari ponselku. Juga dengan foto foto kebersamaan kami.
Why should I fight for him who's gone? Without explanation and just disappear.
Belum selesai patah hati, aku mendapat teguran beruntun dari Bu Fatma karena laporan banyak salahnya. Bodohnya aku tidak bisa membedakan mana urusan pribadi mana urusan pekerjaan.
Hingga terbawa sampai kosan.
"Mel, gue udah selesai sama Affar."
"What???!!"
"Dia bilang hubungan kami salah dan nggak seharusnya begini." Ucapku serak.
Air mataku mengumpul di pelupuk. "Bangsat si Affar!"
"What the hell! Kecoak jantan bener tuh tua bangka."
Tangannya terulur mengusap pundakku. "Lo mesti kuat dan move on. Dia nggak patut Lo pertahanin atau Lo tangisin. Dia sama bajingannya kayak Alex. Cuma beda generasi."
Aku mengangguk sambil menyeka air mata.
"Pengen gue balikin semua barang pemberiannya demi harga diri."
"Lo salah nona kecil. Kalau Lo balikin, artinya Affar menang banyak atas tubuh Lo. Cewek tuh ibarat hidangan, a piece of cake, siap sedia untuk 'dinikmati'."
"Gue bukan cewek ready to serve."
"Itu adalah nilai yang setimpal. You serve him well darling. Enak aja dia untung banyak habis 'makan' Lo, trus duitnya balik. Terus Lo dapet apa? Kesedihan?!"
Aku mengusap air mata kasar.
"Drey, Lo udah 'basah'. Hampir tenggelam malah. Sekalian aja Lo nyelam. Tunjukin ke Affar kalau Lo bisa move on dan dapet yang lebih dari dia."
"Masih banyak duda keren yang mau sama Lo.
Pacar baru? Tidak dulu.
Aku ingin menikmati waktu untuk diri sendiri.
Kalaupun ada yang menaruh hati, aku tidak mau ambil pusing. Karena aku tidak ingin menjalin kasih. Alih alih menjadi calon bini.
🌺🌺🌺🌺🌺
"Kenapa Drey?" Tanya pak Lio.
"I...ini pak. Macet kuncinya."
Tidak mungkin kubiarkan mobilku dalam keadaan tidak terkunci. Bagaimanapun juga ini adalah hasil kerja kerasku menjadi 'good server' Affar.
Oh my Gosh kenapa wangi parfum dan gel rambutnya begitu maskulin?!
Kacamata bening dan kulit kuning bapak atasan yang satu ini tidak kalah menawan di pagi yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready To Serve
RomanceMenjalin hubungan dengan duda tanpa anak. Hubungan kami berlanjut menjadi lebih intim. Lalu dia kerap 'menikmatiku' layaknya a piece of cake. IKUTI AKUNKU UNTUK CERITA LENGKAP.