29. Rahasia Terungkap

3K 450 48
                                    

4000 kata yaaa wow banyak banget ini panjang dan puas pokoknya 😁

Yg mau beli ebook sudah tersedia ya di playstore. Aku masih bngung sama ekstra part. Lagi ngumpulin ide romantis2an gitu hehe sabar ajaa yakk...

Pdf ready... dg harga 40.000

Order via wa yaa 088973689642

Ebook, kbm aplikasi dan pdf ready

Happy reading

***

Acara tasyakuran empat bulanan Amel berjalan sangat lancar. Semua anggota keluarga besar Evan turut berbahagia atas kehamilan Amel. Dalam acara tersebut, Evran pun mengumumkan kebahagiaan yang melingkupi keluarga kecilnya.

Usai pengajian, semua orang nampak menikmati hidangan yang tersedia di meja prasmanan.

Amel sendiri memilih bergabung bersama sepupu perempuan Evan dari pihak keluarga mamanya, sementara Zoya ikut nimbrung.

Evan beralih menatap Evran yang sedang terlihat sendirian setelah sebelumnya dia melihat bahwa Evran sedang berbicara dengan sepupu jauh mereka. Entah apa yang pria itu pikirkan ketika membuat Namima hamil!

Evan mungkin membenci Intan, dan dia yakin kakaknya pun merasakan hal yang sama. Mereka berdua sama-sama mencintai mamanya. Tapi bukankah tindakan konyol itu bisa menghancurkan hidup Evran?

Evan bergerak mendekat kakaknya, berdiri bersisihan bersama Evran.

"Cuacanya cerah banget, tumben..." komentar Evan ketika ia memulai pembicaraan.

Sementara itu Evran terdengar terkekeh pelan. "Baguskan? Jadi, acaranya berjalan dengan lancar."

Kemudian terdengar Evan mendesah pelan.

"Lo beruntung dapetin Zoya sebagai istri lo. Dia cantik, humble, pendidikannya bagus dan di sukai papa sebagai menantu, kalau mama tahu menantunya Zoya, beliau pasti senang sekali...."

Evran menoleh dengan kening berkerut. "Maksud arah obrolan lo ini apa, ya?" Tanya pria itu heran, mengerti bahwa pujian Evan seakan menyiratkan sesuatu.

Evan menatap kakaknya, mereka mempunyai perbedaan umur 3 tahun. "Lo menyia-nyiakan semua pemberian Tuhan dengan sikap bejat lo, Vran!!"

"Lo ngomong apa sih?" Evran semakin tidak mengerti, dan entah kenapa perasaannya tiba-tiba saja merasa tidak enak.

"Laki-laki yang baik ialah lelaki yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Apapun itu... bukan malah diam seperti pengecut dengan semua kejadian yang ada di rumah ini!"

Evran menelan ludahnya, kemudian terkekeh. "Gue nggak ngerti sama apa yang lo maksud!"

"Gue tahu lo mengerti apa yang gue maksud, Vran!"

Evran memicingkan matanya ke arah Evan. "Jelaskan apa maksud lo?!"

"Bersikaplah dewasa, Vran... jangan menjadi pengecut di belakang istrimu! Kamu tahu apa yang sedang aku bicarakan..." Evan menyeringai sebelum berlalu pergi. Sementara itu, Evran nampak gelisah. Apa Evan mengetahui rahasianya bersama Namima? Apakah bangkai yang selama ini dia sembunyikan akhirnya tercium juga?

Kegelisahan mengusik Evran. Ketakutan yang dia sembunyikan akhirnya terungkap?

Evran menoleh ke sembarang arah dan matanya memindai Namima yang sedang asyik berbincang dengan salah satu sepupunya.

Semua keluarganya sudah tahu kalau Namima hamil di luar nikah—meski begitu, alih-alih menggunjing—semua keluarga besar memilih bungkam dan tidak ingin berkomentar karena dia adalah anak tiri Erlangga.

SAH (Menikah Dengan Mantan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang