Truth 'Untold'

64 4 0
                                    

(3rd person' PoV)

Seperti hari-hari sebelumnya, Kana masih banyak diam. Sebagian besar waktunya hanya ia habiskan di dalam kamar. Keluar kamar pun jika ia mau minum atau makan saja. 

Bagas yang masih sering bolak-balik ke rumah Kana merasa iba dengan kondisi sahabatnya itu. Ternyata keberangkatan Joni ke Singapura minggu lalu benar-benar mengubah sikap Kana yang kini menjadi pemurung dan pendiam.

"Na, nonton yuk. Sekalian beli novel. Katanya mau berburu novel penulis kesukaan lo?" Teriak Bagas di depan Kamar Kana berharap sahabatnya itu akan menanggapinya kali ini. Namun, seperti sebelumnya, tak ada sahutan dari perempuan itu.

"Na, jangan ngurung diri aja. Gue dari tadi disini lho. Masa'  gue lo anggurin lagi kayak kemarin?" Kata Bagas lagi mencoba membuat Kana meresponnya.

"Gue lagi nggak mau ngapa-ngapain Gas." Setelah sekian lama, akhirnya Kana membuka suaranya. Namun jawaban Kana itu tak sesuai yang Bagas harapkan.

Seperti tak mau menyerah, Bagas mencoba membujuk Kana kembali. "Ayo dong Na. Kali ini aja ya? Ya?Please?

Bukannya membalas ajakan Bagas, Kana malah menyuruh sahabatnya itu pulang. "Mending lo pulang aja Gas, istirahat. Lo nggak capek apa neriakin gue dari kemarin?" 

Kali ini gue harus berhasil ngebuat lo keluar kamar Na. Ucap Bagas di dalam hati.

 "Gue nggak bakal pulang kalo lo tetep nggak mau nemenin gue." Balas Bagas yang masih tak menyerah. Dan tanpa Bagas duga ucapannya tersebut berhasil membuat Kana menemuinya di balik pintu kamar.

"Lo kok ngeyel sih Gas? Udah mending lo pulang aja sekarang, istirahat. Gue masih pingin sendiri dulu." Kata Kana mencoba membuat Bagas mengerti. Namun bukan Bagas namanya jika ia tidak memanfaatkan momen yang ada.

"Lo nggak kasihan apa sama gue yang dari kemarin lo cuekin? Ayolah Na, jangan gitu. Apa gunanya gue sebagai sahabat lo kalo gue nggak bisa lo andelin buat ngehibur lo?" Kata Bagas seolah menyalahkan dirinya sendiri. 

Kana yang mendengar itu menjadi tak enak pada Bagas yang sudah sangat baik padanya beberapa hari terakhir.

"Maafin gue ya Gas, gue nggak bermaksud nyuekin lo." Balas Kana lirih. 

Tak lama kemudian Kana membuka pintu kamarnya lebih lebar. Setelah itu, Kana melanjutkan perkataannya kembali, "Kita mau nonton apa sore ini?" 

Bagas yang mendegar itu langsung antusias. "Gimana kalo kita nonton film yang pernah lo bilang waktu itu?" 

Kana yang mendengar itu mengangguk setuju dan sekitar sepuluh menit kemudian Kana dan Bagas bergegas menuju mall terdekat.

**

Acara nonton film Bagas dan Kana berakhir saat pukul menunjukkan pukul tujuh malam. Sebelum pergi ke toko buku, Kana dan Bagas memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu di area foodcourt yang terletak di lantai dua. 

"Na, lo mau pesen apa?" Tanya Bagas pada Kana yang tak kunjung mengutarakan menu pilihannya.

"Kayak biasanya aja." Jawab Kana seadanya karena sejujurnya ia tak terlalu berselera untuk makan malam kali ini. Namun di sisi lain ia tak ingin mengecewakan Bagas yang sudah memperhatikannya sepanjang hari ini.

Dospem | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang