•LOVETALK• 1

5K 387 37
                                    

Apa kabar gengs? Masih bahagia kan hari ini?🤙

-
-
-
-

"TERUS MAU KAMU APA HAH?!"

"AKU CUMA MAU KAMU PUNYA WAKTU BARENG AKU SAMA ARAN!"

"Kamu tau?! Aku sibuk Shan!"

"Keluarga lebih penting dari apapun, kamu dari dulu suka langgar janji kamu ke Aran Bobby! Aku cuma mau kamu punya waktu buat kita!"

Shania dan Bobby, sepasang suami istri yang sudah memiliki 3 orang anak. Satu orang anaknya bernama Anin yang sudah berkeluarga. Anak kedua bernama Badrun yang memilih merantau dan sudah memiliki istri. Dan yang terakhir bernama Zahran atau biasa dipanggil Aran seorang siswi kelas 12.

"Bisa gak kamu gak kelayapan kemana-mana. Atau kamu punya baru selain aku?" Ucap Shania

"Jaga ucapan kamu! Aku gak pernah sekalipun buat ngeduain kamu! Aku sibuk! Coba kamu ngertiin!" Bentak Bobby

"Gimana aku mau ngertiin?! Kamu lebih banyak waktu diluar dari pada dirumah!"

Ditengah perseteruan antara Bobby dan Shania. Aran, anak terakhir mereka tengah berada di dalam kamar mengunci dirinya didalam kamar. Sudah cukup sering ia menjadi saksi bagaimana perseturuan antara orangtuanya.

"Kenapa harus gua yang ngedengerin ini!"

"Gua kangen lu kak Anin Bang Badrun"

Aran menangis dibalik pintu sembari menutup telinganya. Sedari tadi ia mendengar berbagai bentakan yang keluar dari mulut orangtuanya. Seakan orangtuanya tidak tau jika masih ada anak mereka yg mendengarkan.

"Sampe kapan ini bakal selesai Tuhan, gua capek" gumam Aran

Cting!

Aran yang mendengar notifikasi dari ponselnya melihat layar ponselnya yang ada disampingnya. Ia langsung mengambil dan membaca pesan itu lalu membalasnya.

Chika

Sore, masih sekolah kah?

Engga, kenapa?

Setelah membalas pesan itu, baru saja Aran ingin mematikan ponselnya, justru bunyi notifikasi kembali terdengar. Aran kembali melihat dan membaca pesannya.

 Aran kembali melihat dan membaca pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aran tersenyum tipis membaca pesan itu. Ia memilih untuk bercerita mengenai orangtuanya yang sedang bertengkar. Nyatanya bercerita pada Chika membuat dirinya menjadi lebih tenang. Ia sudah tidak mempedulikan keributan yang terjadi diluar.

•••••

Jam makan malam tiba. Kini Aran tengah melaksanakan makan malam bersama orangtuanya. Tidak ada percakapan yang terjadi diantara mereka. Aran sendiri hanya diam tidak peduli dengan suasana yang masih memanas antara kedua orangtuanya.

P R A G M A • {Chikara Series}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang