Apa kabar gengs? Masih bahagia kan hari ini?🤙
-
-
-
-Hari demi hari terlewati, tak terasa sudah satu minggu lebih Chika selalu bersama dengan arwah itu. Ia juga memberikan nama pada arwah itu, Rain. Karena Chika suka hujan jadi ia memutuskan untuk memberikan nama itu, namun awalnya Rain menolak karena ia suka sakit jika tekena hujan. Tapi Chika justru mengancam balik jika tidak ingin dipanggil Rain, ia tidak akan berhubungan lagi dengan arwah itu.
"Inget! Lo jangan gangguin gue, jangan iseng juga dikelas, paham Rain?!" Ucap Chika
"Iya paham Nyonya" balas Rain
Chika kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Disana ia langsung bergabung dengan Eli yang sedang bercerita dengan teman lainnya.
"Ih kasian banget, terus gimana ibunya?" Tanya Dey
"Ya gitu, dia suka nangisin anaknya. Kasian lah anak laki-laki satu-satunya dan dia juga cuma tinggal berdua sama anaknya" jawab Ashel
"Andai gue jadi babunya minimal, gua mau coba buat ambil hatinya" ucap Eli
"Serius amat sih, gibahin apa nih masih pagi juga, kasih tau dong" ucap Chika
Kringg...
"Udah bel Lo telat" ucap Dey
Beberapa menit kemudian, guru pengajar datang. Mereka semua mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan khidmat. Sesekali Chika juga melirik ke kursi kosong dekat pintu untuk melihat Rain berulah atau tidak.
Satu mata pelajaran terlewati dan Rain juga sudah mulai bosan jika harus duduk diam saja. Ia melihat Chika yang masih fokus menulis materi yang ditulis guru dipapan. Dengan pelan Rain beranjak keluar kelas. Disana Rain berkeliling sekolah dengan semangat.
"Aku sekolah apa engga ya pas hidup? Terus kalo sekolah aku udah kelas berapa sekarang" Pikir Rain
Saat asik berjalan melewati beberapa kelas. Tiba-tiba Rain merasa ada angin kencang yang melewatinya saat berpapasan dengan salah satu guru disekolah itu. Rain menolehkan kepalanya ke guru itu dan menatap bingung padanya.
"Kenapa aku jadi gak enak gini ya" gumam Rain
Setelah cukup lama berkeliling, Rain memutuskan untuk pergi ke rooftop di sekolah Chika. Disana ia berdiri di pembatas dinding sembari merentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya.
"Aku jadi arwah aja masih bisa nyantai gini"
"Apa aku masih punya keluarga ya"
"Kenapa aku beda sama hantu biasanya, kenapa bentuk aku masih kaya manusia" pikir Rain
"Arwah kok doyan overthinking"
Mendengar suara itu Rain kaget dan tak sengaja terpeleset jatuh ke bawah. Chika yang baru saja tiba langsung spontan berlari mendekati pembatas dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A • {Chikara Series}
FanfictionLapak ini dikhususkan buat up cerita pendek/oneshoot hasil dari fake scenario sebelum author tidur. Dan tentunya masih dengan tokoh kesayangan kita semua Chika dan Ara💗. Cinta Pragma adalah gambaran mengenai cinta yang dewasa dimana setiap pasangan...