Selamat membaca 🙇🏻
-
-
-
-Pagi ini Ara memilih untuk pergi ke Sekolah mengendarai motornya. Ia sedang memanaskan mesin motornya sembari menarik gasnya membuat suara bising. Disisi lain Chika berjalan dengan buru-buru sembari membawa gayung berisi air. Saat ia sudah berada diluar, senyuman tipis terbentuk di bibirnya.
"Berisik!" Ucap Chika lalu menyiram air itu ke arah Ara
Untungnya tidak sampai mengenai Ara, Ara langsung kaget dan menoleh. Ia memejamkan matanya menahan kesal. Masih pagi tidak boleh emosi, apalagi di dalam masih ada Ayah dan Bundanya.
"Napa Lo? Tumben gak bales," tanya Chika
Ara hanya diam saja dan masih menggeber motornya agar suara Chika kalah keras dengan suara knalpot motornya. Chika yang kesal karena merasa diabaikan akhirnya menghampiri Ara dan menjewer telinga gadis itu.
"Aduh apa sih!" Ucap Ara menghempas tangan Chika
"Lo yang kenapa, tumbenan gak cari masalah sama gue," balas Chika
"Kenapa? Kangen ribut sama gue?" Tanya Ara
"Dih ogah, najis banget!" Jawab Chika
"Eh ada Chika juga disini," ucap Anin, Bunda Ara yang baru saja menghampiri mereka
Chika langsung tersenyum kikuk dan mencium tangan Bunda Ara. Sedangkan Ara memutar bola matanya.
"Kamu udah sarapan belum?" Tanya Anin
"Belum Tante, maunya sarapan di Sekolah aja," jawab Chika
"Ikut sarapan sama kami aja yuk, orangtua kamu juga belum pulang kan," ajak Anin
"Gak usah Bun, menuh-menuhin meja makan aja," sahut Ara
"Heh mulutnya!" Tegur Anin mencubit pipi Ara dengan gemas
"Em..kayanya gak usah deh Tan, aku sarapan di Kantin aja," ucap Chika
"Eh udah gak usah nolak, kapan lagi kamu sarapan di rumah Tante. Tante masak enak pagi ini, yuk."
Tanpa persetujuan Chika, Anin menggandeng tangan Chika dan membawanya masuk ke dalam. Sebelum itu Chika melempar gayung itu pada Ara.
"Dasar jamet!"
Selesai memanaskan mesin motornya, Ara menyusul masuk ke rumahnya. Di meja makan sudah ada keluarganya dan Chika yang duduk tepat di sebelah tempat duduknya. Ia pun mendudukkan dirinya dan menggeser kursinya agar berjauhan dengan Chika.
"Ayo Chika dimakan, gak usah malu-malu," ucap Dion, Ayah Ara
"Iya Om makasih," ucap Chika
Chika melirik Ara yang duduk di sebelahnya, gadis itu tampak serius mengambil nasi dan lauknya. Keduanya sama-sama diam saat makan. Ara juga tampak fokus dengan makanannya. Sedangkan Chika masih sedikit sungkan karena pertama kalinya ia sarapan di rumah tetangganya.
"Ara sama Chika sekelas kan ya?" Tanya Dion
"Iya Om."
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A • {Chikara Series}
FanfictionLapak ini dikhususkan buat up cerita pendek/oneshoot hasil dari fake scenario sebelum author tidur. Dan tentunya masih dengan tokoh kesayangan kita semua Chika dan Ara💗. Cinta Pragma adalah gambaran mengenai cinta yang dewasa dimana setiap pasangan...