Holaa selamat malam!!!
Selamat membaca 🙇🏻-
-
-
-"Thanks ya udah nganterin gue," ucap Ara
"Sans aja kali kaya sama siapa aja," balas Dey
"Oi semangat yak di bully nya," ucap Olla yang tiba-tiba nongol dari balik jendela
"Fuck you," ucap Ara sembari mengacungkan jari tengahnya
"Makanya siapa suruh gak ikut kita, enakan sekolah di luar negeri, bebas."
Ara menatap perempuan yang tingginya tidak beberapa itu, "Justru karena gue cinta Indonesia jadi gak mau keluar negeri," ucap Ara
"Bullshit," ucap Flora
Ara pun berpamitan pada teman-temannya itu. Sepertinya kedatangannya pagi ini cukup membuat warga sekolah heboh. Seorang anak cupu diantar dengan menggunakan sebuah mobil mewah, begitu judul gosipnya hari ini. Belum lagi Ara adalah siswa yang tidak peduli dengan orang lain meskipun dia sendiri adalah korban perundungan.
Sesampainya di kelas, Ara langsung menduduki kursinya. Tidak ada yang bisa ia ajak bicara, semuanya bungkam dan menolak berteman dengannya. Ara langsung mengambil sebuah buku dari tasnya dan membacanya sembari menunggu bel masuk berbunyi.
Tidak sampai 5 menit ia membaca bukunya, tiba-tiba suara gebrakan meja terdengar membuatnya harus menutup bukunya. Ara menghela nafasnya dan menatap tiga perempuan yang sekarang sudah berdiri sembari melipat tangannya di depan dada.
"Iya?" Tanya Ara
"Kerjain PR gue!"
"Sorry?" Tanya Ara dengan alis yang menyatu
"Lo budeg? Kerjain PR gue, gue kasih waktu 30 menit, kalo sampe belum selesai lo abis sama gue," ucap perempuan itu
Ara hanya menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya. Sedangkan tiga orang itu keluar dari kelasnya.
"Chika is being Chika," gumamnya
Ia pun mengerjakan tugas dari perempuan bernama Chika itu. Baginya tugas Chika cukup mudah karena hanya disuruh mengarang puisi saja. Ara tidak pernah menolak suruhan siswa-siswa untuk mengerjakan tugas mereka. Justru Ara senang karena secara tidak langsung ia sedang mengalahkan rival-nya di masa depan.
Oke boleh Ara akui jika siswa-siswa di sekolahnya mempunyai power dari orangtua mereka. Namun perlu diingat jika ia lebih unggul dari mereka, ia juga memiliki power dari Papi Maminya, ditambah otak yang cukup cerdas. Uang tanpa otak tidak akan bertahan lama, tapi Otak dan uang akan bertahan lama, begitu pikirnya.
Tak sampai 15 menit tugas milik Chika sudah selesai ia kerjakan. Ara langsung membawanya dan pergi ke kelas gadis itu. Sesampainya disana Ara mengetuk pintunya terlebih dahulu. Hal itu membuat seluruh siswa menatapnya.
Ara sedikit membenarkan kacamatanya lalu berjalan masuk ke dalam kelas itu. Ia melihat Chika duduk di bangku belakang bersama 2 temannya. Tampak seperti siswa badung, kaki naik ke atas meja dan kancing seragam yang dibiarkan terbuka memperlihatkan kaos hitam yang dia pakai.
"Udah selesai," ucap Ara meletakkan buku di atas meja
"Cepet juga, padahal gue kasih waktu 30 menit," ucap Chika
"Tugas Lo terlalu gampang gue," balas Ara
"Jadi maksud lo, gue gak bisa ngerjain gitu?!" Sentak Chika
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A • {Chikara Series}
FanfictionLapak ini dikhususkan buat up cerita pendek/oneshoot hasil dari fake scenario sebelum author tidur. Dan tentunya masih dengan tokoh kesayangan kita semua Chika dan Ara💗. Cinta Pragma adalah gambaran mengenai cinta yang dewasa dimana setiap pasangan...