Selamat membaca 🙇🏻
-
-
-
-Setelah mengetahui fakta jika kucing gantengnya itu adalah manusia yang mendapatkan kutukan. Chika jadi mengurangi kedekatannya dengan sang kucing. Yang biasanya dia akan mencium kucingnya, sekarang hanya sebatas dipangku dan diusap-usap. Biasanya kadang ia juga membawa kucingnya ke dalam kamar mandi, sekarang sudah tidak lagi.
"Ngelamun aja Lo, kenapa?" Tanya Jessi teman kantornya
"Enggak ada kok, lagi pusing aja dikit," jawab Chika
"Kerjaan dari Pak Bos?"
"Ya gitu deh, deadline-nya gak ngotak anjir," ucap Chika
"Sabar sabar aja deh, abis ini lo mau langsung pulang atau gimana?" Tanya Jessi
"Tumben kamu nanya?"
"Anak-anak pada mau mampir makan di Restoran baru depan ATM center itu loh, Lo mau ikut?"
Chika tampak berpikir sejenak hingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya. Kapan lagi berkumpul dengan teman-teman kerjanya. Mereka pun memasuki mobilnya masing-masing dan pergi ke Restoran yang tidak jauh dari Kantornya.
Sementara itu di Apartemennya, kucingnya itu sudah berubah menjadi manusia. Bara sedang duduk menatap jam dinding. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam, namun Chika belum juga pulang. Sebenarnya Bara lapar, tapi tidak ada bahan-bahan makanan di kulkas. Tidak ada yang bisa ia masak. Dan makanan kucingnya pun sudah habis tadi sore.
"Ini majikan gue kemana sih," gumamnya
"Tumben banget deh kerjanya sampe malem gini."
Tak tahan dengan rasa laparnya, akhirnya Bara pergi ke kamar Chika. Ia mengambil kaos oversize dan celana training longgar. Masih ada sisa waktu 2 jam dirinya bisa menjadi manusia. Setelah selesai berpakaian, Bara mengambil sebuah toples plastik di bawah kasur, toples itu berisikan uang yang selalu Chika simpan jika habis berbelanja.
Bara pergi dari Apartemen Chika membawa uang yang cukup untuk membeli makanan. Ia berjalan dengan santai mencari tempat makan terdekat. Hingga akhirnya matanya melihat sebuah Rumah Makan Padang. Bara pun pergi kesana dan memesan lauk makanan sesuai dengan kantongnya.
∞
Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Chika terlalu asik berkumpul dengan teman-temannya hingga lupa waktu. Ia baru saja sampai di Apartemennya. Alisnya bertaut saat melihat kondisi Apartemennya yang gelap, biasanya lampu sudah menyala karena ulah manusia kucingnya.
"Ganteng?""Bara?"
Merasa tidak ada jawaban, Chika pun menghidupkan lampu Apartemennya. Sekarang ruangan itu sudah terang, Namun Chika sama sekali tidak menemukan keberadaan Bara. Setelah melepas alas kakinya, Chika langsung mencari Bara ke semua ruangan di Apartemennya.
Namun matanya berhenti saat melihat toples plastik miliknya terbuka. Disana juga ada secarik kertas yang Bara tulis.
Chika maaf ya aku ambil uang 35 ribu, aku mau cari makan dulu ya. Laper banget soalnya, di dapur kamu gak ada bahan yang bisa aku masak. Makanan kucingnya juga udah abis. Bentar doang kok gak lama, nih aku berangkat sekitar jam 10 an kurang. - Kucing Ganteng
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A • {Chikara Series}
FanfictionLapak ini dikhususkan buat up cerita pendek/oneshoot hasil dari fake scenario sebelum author tidur. Dan tentunya masih dengan tokoh kesayangan kita semua Chika dan Ara💗. Cinta Pragma adalah gambaran mengenai cinta yang dewasa dimana setiap pasangan...