Lapak ini dikhususkan buat up cerita pendek/oneshoot hasil dari fake scenario sebelum author tidur. Dan tentunya masih dengan tokoh kesayangan kita semua Chika dan Ara💗.
Cinta Pragma adalah gambaran mengenai cinta yang dewasa dimana setiap pasangan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
- - -
Aku benar-benar menepati ucapanku. Setahun setelah Ara lulus, aku memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di salah satu Universitas di Ibu Kota. Sengaja tidak mengambil kampus di luar kota agar aku masih bisa bertemu dengan Ayah dan Ibu.
Setelah 2 tahun menempuh pendidikan S2, aku akhirnya resmi mendapat gelas Yessica Tamara, S.Pd., M.Pd. . Sekarang adalah hari wisudaku, aku sudah duduk rapi bersama teman-teman lainnya yang juga di wisuda hari ini. Jangan dulu bertanya soal Ara, intinya selama aku berkuliah, kami jadi jarang bertemu. Nanti ku ceritakan saat orangnya sudah ada, oke?.
Dua jam lamanya prosesi wisuda berlangsung. Akhirnya aku bisa menghirup udara segar setelah 2 jam berada di dalam gedung. Ada beberapa hadiah dan buket yang pemberian teman-temanku. Untungnya Ayah membawa mobil jadi aku tidak begitu kesulitan untuk membawanya.
"Akhirnya anak ibu lulus juga."
"Makasih Ibu, ini juga berkat dukungan Ayah sama Ibu."
"Selamat ya nak, Ayah bangga sama kamu."
"Makasih Ayah."
Kami bertiga berpelukan. Aku senang karena akhirnya bisa lulus dan bertambah juga kebahagiaan kedua orangtuaku. Setelah aku lulus S1 mereka memang sudah mewanti-wanti agar aku melanjutkan pendidikan ke S2, bahkan Ayah juga sempat bilang jika perlu aku lanjut sampai S3.
"Kita mau langsung pulang atau makan-makan dulu nih?" Tanya Ayah
"Gimana enaknya aja Yah, ibu ngikut aja."
"Ck, perempuan kalo gak terserah ya gitu jawabannya."
"Sabar Ayahku, gitu-gitu Ibu cinta banget loh sama Ayah."
Kami pun memutuskan untuk makan saja di sebuah Restoran. Hitung-hitung sebagai perayaan kecil-kecilan karena aku baru saja wisuda. Semua hadiah-hadiahku sudah dimasukkan ke mobil dibantu oleh Ayah dan Ibuku. Aku juga sudah melepas pakaian toga dan menyisakan kebaya berwarna coklat susu yang ku pakai.
Saat di perjalanan, ponselku bergetar. Aku pun mengeceknya dan ternyata Ara mengirim pesan padaku. Dia katanya baru sampai dan ingin menyusul ku. Dengan segera ku balas pesannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
