Sehun’s
Jika ketika dilahirkan kita bisa berbisik pada Tuhan meminta dilahirkan di keluarga yang seperti apa, mungkin hidup gue akan lebih mudah, permintaan gue pun nggak banyak.
Hanya meminta dilahirkan di keluarga utuh, dan nggak berisik. Beberapa saat lalu ketika gue memandang langit di pinggir pantai, kebetulan ada bintang jatuh. Oke! Gue nggak percaya dengan mitos yang beredar. Mereka mengatakan jika kita membuat permohonan disaat bintang jatuh permohonan itu akan terkabul.
Persetan dengan segala macam spekulasi atas semua hal yang gue minta akan terkabul, gue tetap menyatukan kedua tangan dan memohon pada bintang, no! Pada Tuhan.
Memejamkan mata sejenak, berbicara dalam hati di tengah malam yang terang akan cahaya lampu dipinggir pantai, juga angin yang menerpa, gue minta pada Tuhan, “Untuk selalu membahagiakan orang di samping gue ini, gue nggak suka dia! Hanya saja gue nggak tega jika dia harus menanggung hal seperti yang gue alami, dan juga semoga Bobby memperlakukan dia dengan baik, nanti.”
“Dan semoga persidangan cerai orang tua gue membuat gue dapat menerima apapun hasilnya”
Dan betapa kagetnya gue saat membuka mata perlahan, perempuan cantik disebelah gue ini justru ikut memejamkan matanya, senyuman kecil menghiasi bibirnya. Walau terkadang bibir itu sering melontarkan kalimat kasar atau hinaan, gue nggak pernah pungkiri bahwa ia punya senyuman yang indah.
Seindah malam ini, dan seindah bintang-bintang.
Krystal berlarian dipesisir pantai, memakai sepatunya dengan asal dan semakin berlari meninggalkan gue menuju parkiran, ia hampir terjatuh ketika tidak sengaja menabrak seorang perempuan dengan perawakan yang sangat familiar dimata gue.
Dan ternyata...
“Kak Sean!”, Perempuan itu berteriak riang, menghampiri gue dengan senyuman sial nya, memeluk gue erat hingga kami berdua hampir hilang keseimbangan. Krystal menatap gue heran, mungkin dia akan berpikir macam-macam jika nggak segera gue lepaskan pelukan mendadak perempuan ini.
“Yeri, lepas!”, ucap gue sembari mendorong tubuh nya yang sedikit lebih pendek dari gue. Ia hanya tersenyum lebar menanggapi respon dingin dari gue.
“Abisnya lo nggak pernah main kerumah!”, ia mengerucutkan bibirnya gemas, tapi sama sekali nggak menggemaskan dimata gue, jijik mungkin definisi paling tepat.
Yap, gue anak tunggal, namun punya banyak sekali sepupu perempuan! Apalagi dari keluarga besar Antavion yang betul-betul men—treat gue sebagai Pangeran mereka, cukup sial.
Perempuan itu menoleh pada Krystal, mendadak ekspresi sial sok imut itu kembali muncul.
“Hai aku Yeri!”, ucapnya sembari menyodorkan tangan pada Krystal.
Gue hanya menghela nafas melihatnya, merasa bahwa sebuah pengganggu baru saja muncul ke permukaan, dan sialnya di waktu yang sama sekali nggak tepat.
“Oh Hai, gue Krystal.”, Krystal tersenyum kikuk. “Eeh lo sama Sehun...”
“Kita...”
“Sepupu!”, segera gue jawab pertanyaan Krystal sebelum perempuan mungil ini.
Yeri punya kecenderungan jahil pada gue, bisa saja dia mengatakan bahwa kami pacaran atau bahkan tunangan. Yeri pernah melakukan itu pada mantan gue, yang beruntung gue bisa meluruskan kesalah pahaman waktu itu, ya walaupun kami tetap berakhir dengan kata ‘putus’.
Yeri hanya terkekeh sembari mengeratkan tangannya pada tali tas slempang nya. “Kak Sean, temani aku bentar dong! Joy lama banget cari toiletnya.”, ujar Yeri memasang wajah melasnya yang sangat meminta gue tinju sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BODYGUARD : SESTAL
Teen Fiction❝...Bodyguard tempramental yang selalu ada di dekat Krystal selama 3 bulan. Cowok yang di gadang-gadang menjadi penguasa jalanan, yang pada dasarnya nggak lebih dari cowok jutek dan nyebelin. Dia, Sehun Danendra. Yang sedang menjalani hukuman konyol...