WARNING 21+
DIBAWAH UMUR HARAP MENJAUH YA!!
BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM VOTE & MEMBACA
DEMI KENYAMANAN KITA BERSAMA!
Kwon Jiyong adalah seorang mafia tampan dan dingin di kota Seoul yang tak segan membunuh siapapun yang mengusiknya.
Salah bicara pada...
Acara peluncuran maskapai penerbangan terbaru Kwon Fly pun berjalan dengan lancar kecuali CEO dari perusahaan itu yang tampil sedikit berbeda dari yang lainnya.
Oh tidak sedikit. Perbedaannya sangat mencolok.
Bagaimana tidak? Dia bahkan tidak mandi dan tidak berpakaian rapi. Tidak cukuran dan tidak banyak bicara.
Kata sambutannya digantikan oleh Youngbae. Matanya hanya menatap lurus dengan tatapan kosong, Jiyong benar-benar sudah kehilangan nyawanya.
Sekarang sudah hampir dua bulan semenjak gadis itu menghilang, tidak ada jejak dan kabar sama sekali meskipun Jiyong sudah mengerahkan siapa saja untuk menemukan wanita itu, tapi tetap saja sia-sia. Mayatnya pun tidak ditemukan, andai mayatnya ditemukan, mungkin Jiyong bisa sedikit lega.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah ada orang yang percaya kalau ini adalah sosok CEO dari Kwon Enterprise? Memakai topi kupluk dan baju yang lusuh, membuat orang sekitarnya tidak nyaman karena kehadirannya.
Astaga. Jiyong memang sudah kehilangan akal sehatnya. Lebih gila dari sebelumnya.
Dia tidak menyangka pengaruh Sandara sangat besar dalam hidupnya. Kepergian gadis itu bagai menghancurkannya, menjadi kepingan yang tidak bisa direkatkan kembali. Terdengar berlebihan, namun seperti itulah yang dirasakannya sekarang.
"Sir, Anda butuh pelacur?" Tanya Seungri, ia sampai kehabisan akal.
Dia ingin Tuannya kembali seperti semula. Brengsek seperti semula. Bukan brengsek pendiam seperti yang tidak punya nyawa ini.
Jiyong hanya menatap kosong pada jendela kamarnya, dengan botol minuman yang sudah berserakan di lantai.
Astaga. Jika diingat-ingat, kondisi seperti ini sama persis dengan kondisi Young Jung, kakaknya. Saat pria itu menggila ketika Nana pergi. Tapi itu hal yang wajar, karena Nana adalah kekasihnya.
Tapi Sandara? Gadis itu bukan siapa-siapa baginya.
"Sir, haruskah aku menghubungi Kush? Teddy? Loren?" Seungri menyebutkan semua nama mucikari langganan Jiyong.
Namun pria itu tidak merespon. Omong-omong tumben sekali, sudah dua minggu Jiyong tidak mencicipi tubuh para pelacur. Itu aneh bagi alam semesta.
"Tuan----"
"Suruh Soonho datang."
"Soonho? Apakah Anda sakit?"
Sialan Seungri! Kenapa kau harus bertanya segala? Sudah jelas-jelas kalau dia sakit.
Sakit jiwa.
Ah ya. Harusnya Seungri melihat itu. Meskipun pria itu sangat kesal pada Tuannya. Ia tetap menyayangi pria brengsek yang sedang terkapar tak berdaya ini.
