BAD BOY (31)

463 50 20
                                    

SAYA MASIH SETIA DOUBLE UP, MUMPUNG MASIH SEMANGAT.
🍁HAPPY READING🍁

***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

"Mmmhhh..."

Jiyong tak berhenti memandangi wanitanya yang terus mendesah saat dia memaju mundurkan batangnya di kewanitaan Sandara. Kedua tangannya ditekuk di sisi wajah wanitanya, menopang tubuhnya hingga wajah mereka begitu dekat.

Tapi kali ini ada yang berbeda, tidak seperti sebelumnya.

"Kau bergerak lambat." Ucap Sandara.

"Kau ingat kata Soonho?"

"Apa?"

"Jangan terlalu sering melakukan seks."

"Tapi kita melakukannya setiap hari."

"Tidak apa-apa kalau seperti ini." Jiyong mengecup bibir Sandara dan wanita itu tersenyum malu.
"Kau merindukanku yang brutal, hm?"

"Hanya....hanya....merasa aneh jika seperti ini."

Jiyong tersenyum tipis. Dia pun merasa aneh dengan gerakannya. Dia sama sekali tidak pernah melakukan yang seperti ini selama hidupnya. Terlalu lambat, tapi ingat, dia sedang melindungi kehamilan Sandara. Wanita itu mencintai bayi yang dikandungnya, darah daging Jiyong.

Dia tidak ingin menyebabkan masalah di dalam sana jika terlalu keras menyentak wanitanya. Meskipun dirinya sendiri mengutuk gerakan ini.

Sial!
Aku seperti siput.

Tapi semua akan dilakukan demi wanitanya ini. Dia mencintainya, lebih dari apapun.

Cinta?
Apa begini rasanya cinta?
Saat kau sangat menyayangi seseorang dan rela memberikan hidupmu untuknya?
Seperti dia yang mengendalikanmu tapi kau merasakan kesenangan dan kebahagiaan yang tak terhingga?
Kau seperti melupakan dirimu dan menuruti segala sesuatu yang membuatmu bahagia?
Satu lagi, kau rela menangis bak orang idiot hanya karena melihat wanitamu bersedih.

Apakah ini namanya cinta?

Namun, pria itu belum berani mengucapkan kata cinta. Dia hanya mampu mengucapkan itu di dalam mimpinya.

Dasar pecundang!

"Bisakah kau lebih cepat?" Pinta Sandara sembari menggigit bibir bawahnya.

Goddamn!

Jiyong juga sangat ingin menyentaknya dengan cepat, buas dan liar. Dia bisa membayangkan akan sesedih apa wanitanya ini kalau sampai ia kehilangan janin itu. Dia tidak akan merenggut kebahagiaan wanitanya lagi. Jika janin itu membuat Sandara bahagia, maka dia akan melindunginya.

Jiyong menggeleng pelan.
"No baby. Seperti ini lebih baik."

"Hhhh membosankan!"

Jiyong hanya terkekeh sembari menaikkan sedikit temponya.

"Ahhhh!!"

"Aku akan mengeluarkannya."

Jiyong memejamkan matanya, menyentak sebentar, lalu mencengkram pipi Sandara hingga mulut wanita itu terbuka.

Sandara syok setengah mati saat mulutnya disumpal dengan batang Jiyong, merasakan getaran dan cairan hangat membanjiri rongga mulutnya hingga mau tak mau dia terpaksa menelannya.

"Yuck!"

Sandara melompat berlari ke kamar mandi dan muntah disana. Sementara Jiyong tersenyum sembari menarik gulingnya, hendak melanjutkan tidurnya sebentar lagi.

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang