BAD BOY (10)

604 54 5
                                    


***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

Seungri tetap mengetuk pintu walaupun dia bisa mendengar suara desahan-desahan panas dari dalam kamar Tuannya.

"Ahhh... Ahhh.. Ahh.."

Jiyong memompa seorang pelacur di bawahnya dengan liar. Tangannya meremas payudara wanita jalang itu dengan kuat, sembari merasakan batangnya menggesek dinding-dinding licin kewanitaan si pelacur.

"Uhh kau panas sekali!!" Pelacur itu menjerit saat Jiyong memutar tubuhnya dan menusuknya dari belakang.

"Nana.."

"Ahhh..."

Mata Jiyong terpejam, kepalanya menerawang pada gadis itu lagi. Lagi dan lagi pada kakak iparnya yang cantik itu.

Jiyong memang sialan.

Dia tau dirinya brengsek karena sudah menjadikan Nana sebagai fantasi liarnya setiap melakukan seks dengan pelacur. Tapi apa daya? Hanya itu yang membuatnya bisa mencapai pelepasannya.

"Naik ke atasku." Perintah Jiyong pada si pelacur untuk memimpin permainan.
"Cepat bangunkan dia kembali."

Nafasnya terengah-engah kelelahan sementara dia belum mencapai puncaknya, tapi kejantanannya sudah loyo, bosan bermain.

Sedangkan Seungri menunggu dengan sabar di luar kamar. Sesungguhnya pria itu sudah sangat muak mendengar jeritan para pelacur setiap hari di rumah ini. Dia sudah muak, benar-benar muak hingga ia ingin memotong telinganya.

Rasanya sekarang dia ingin sekali pergi menjauh dari kamar itu namun, ada sesuatu yang harus dia beritahu pada Tuannya.

Jadi dia menunggu dengan sabar.

"Sial! Gerakkan yang cepat. Sampai habis, jalang!" Jiyong mendorong kepala si pelacur hingga batangnya masuk sampai habis ke dalam mulut si pelacur.

Pelacur itu menurut saja meskipun matanya mulai berlinang air mata karena batang Jiyong yang panjang itu membuat ia sesak.

"Ahhh Nana... Apa yang sedang kau lakukan disana?" Gumam Jiyong.

"Maaf Tuan, namaku Lilian, jika kau----"

"APA??!" Mata Jiyong membulat sempurna menatap gadis yang tengah mengisap batangnya itu.
"Siapa namamu tadi?"

"Lilian Tuan."

"Lilian? Benar-benar Lilian? Bukan Lili atau Laila?"

Gadis itu menggeleng. "Lilian."

"Ahh, fuck!!" Jiyong segera mencabut batangnya dari mulut si pelacur, membuat gadis itu tercengang.

Laki-laki itu segera mengambil jogger pants nya, lalu dengan cepat ia memakainya. Ia menaruh tangannya di kepalanya, memijit dahinya sendiri. Dia mengumpat terus menerus sembari mengutuk dirinya sendiri.

"Tuan? Apakah kau tidak puas? Maafkan aku jika aku membuat kesalahan. Aku baru di bidang ini." Ucap si pelacur.

"Sekarang kau keluar!" Jiyong menunjuk pintu kamarnya, matanya memerah.

Sial!
Kenapa dia malah melakukan seks dengan pelacur yang bernama Lilian? Itu nama ibunya.

Astaga, sialan sekali dia itu. Dia merasa dirinya benar-benar kotor.

Jiyong punya aturan, dia tidak akan menyewa pelacur dengan nama Lilian, ibunya, Dami, kakaknya, dan Nana, kakak iparnya. Tidur dengan mereka, rasanya membuat dia menjadi sampah.

"Tuan.."

"Kubilang keluar sekarang selagi aku masih menyuruhmu dengan cara baik-baik."

Melihat amarah yang mulai menghampiri kelopak mata Jiyong, si pelacur pun mengambil semua pakaiannya secepat yang dia bisa lalu keluar dengan langkah cepat dan berpapasan dengan Seungri sebentar sebelum pria itu masuk dan menghadap Tuannya.

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang