BAD BOY (21)

578 47 9
                                    

Double Up
🍁Happy Reading🍁

***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

Di pukul lima pagi, Sandara membuka matanya, ia merasakan sesuatu menimpanya. Sesuatu yang berat. Dia pun mencium aroma yang tidak biasanya, saat melihat dengan lebih jelas, hal pertama yang dia lihat adalah tinta yang menempel di kulit seseorang.

Matanya membelalak seketika. Berusaha mendorong tubuh yang tengah memeluknya.

Astaga.
Apa-apaan pria brengsek ini?
Dia berani memelukku. Sialan!

"Kenapa kau tidur di sini?!" Pekikannya membuat Jiyong hanya mengerang dalam tidurnya tanpa melepaskan tangannya yang melingkar di tubuh Sandara.

Sandara memperhatikan tubuhnya sendiri. Tanpa di sadari dia pun ternyata sedang memeluk Jiyong. Bahkan tidur di dada pria itu. Tubuh mereka saling berhadapan di atas ranjang besar ruang inap itu.

"Lepaskan aku..."

"Diam."

"Kau membuatku sesak."

"Hmmm."

"Kenapa kau tidur di sini?" Sandara mengulanginya.

"Aku tidak biasa tidur di sofa, tubuhku sakit."

"Kau punya kamarmu sendiri. Dasar sialan! Kau mencari kesempatan dalam kesempitan ya?"

"Hmmm.." Jiyong hanya bergumam.

"Pergilah, aku tidak bisa bernafas."

Jiyong membuka matanya pelan lalu berdecak sembari mendorong Sandara menjauhinya.
"Kau gemar sekali menganggu orang tidur. Apakah itu memang semacam hobbymu? Lihat! Di pukul lima pagi? Siapa yang bangun di pukul lima pagi?"

Sandara bergerak menjauhi pria itu. Untungnya ranjang ini cukup besar hingga masih ada ruang kosong di antara mereka berdua.

"Aku masih mengantuk. Kubunuh kau kalau berani membangunkan aku lagi."

"Kalau begitu biar aku saja yang tidur di sofa. Tidak sudi sekali tidur bersebelahan denganmu."

Sandara bersiap-siap melompat untuk tidur di sofa, namun tangannya segera di tarik oleh Jiyong dengan kasar, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Tidur di sini, jangan banyak membantah! Kapan sembuhnya kau itu? Aku sudah tidak sabar mengusirmu dari sini. Menyusahkan sekali jadi wanita."

Jiyong bergeser lebih jauh, nyaris ke pinggir ranjang untuk memberikan ruang pada Sandara.

Hah!
Pria ini sangat menyebalkan.
Untuk apa pula dia harus tidur disini, disaat dia punya banyak kamar yang bisa dia tempati?
Jelas sekali dia hanya ingin membuatku terganggu.

Dengan berat hati, Sandara pun kembali tidur, namun membelakangi Jiyong. Menghirup udara dan mulai memejamkan mata.

"Jangan membelakangiku, tidak sopan!" Dengan kasar Jiyong menarik bahu Sandara, membuat wanita itu berputar menghadapnya lagi.

Glek.

Sandara harus menelan ludah dengan susah payah begitu mata mereka bertemu, saling pandang. Jantungnya mendadak berdetak cepat.

Kenapa aku harus melihat dia sedekat ini? Harusnya aku membenci orang ini? Tapi mengapa aku malah ingin dia menyentuhku?
Astaga.
Aku sudah dirasuki, orang ini benar-benar penuh dengan iblis.

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang