BAD BOY (37)

420 43 7
                                    

***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

Ueeekkkk

Jiyong terbangun mendengar suara muntahan dan itu pada pukul empat pagi. Pria itu segera melompat dari atas ranjang, dengan langkahnya yang linglung dan mata belum sepenuhnya terbuka, dia berjalan ke kamar mandi.

Samar-samar dia melihat Sandara tengah berjongkok di depan closet yang terbuka.

"Dara..." Jiyong menghampiri wanita itu, berjongkok sambil menghela rambut Sandara ke belakang.

Ueeekkkk

Selama lima menit Sandara tak mampu berkata-kata. Mualnya kambuh dan muntahnya juga tak bisa berhenti walaupun perutnya sudah sangat kosong. Nafasnya terengah-engah dan dia terduduk sebentar di lantai sebelum berkumur dan mengusap bibirnya.

Jiyong tak menyangka hamil akan sebegitunya. Dia pikir hanya muntah-muntah biasa, tak sampai menjadi lemas tak berdaya seperti Sandara saat ini. Bahkan gadis itu tak makan apapun semalaman.

"Haruskah kau menggugurkannya saja?"

Sandara menyentak tangan Jiyong dan berdiri meninggalkan kamar mandi.

"Aku tak sanggup melihatmu merana seperti ini. Kau muntah dan terus muntah bahkan di pukul empat pagi begini! Kau belum makan apapun dan itu membuatku tersiksa!"

Jiyong benar-benar geram melihat kondisi wanitanya yang mulai kurus. Dan rencananya untuk menjadikan Sandara sebagai asistennya kembali, gagal sudah.

Bagaimana mungkin dia tega dengan kondisi seperti itu?
Gadis itu bahkan tak bisa melakukan apapun selain tidur dan muntah.

Sialan.

Harusnya dari awal dia gerak cepat untuk memasukkan obat penggugur kandungan atau apalah ke dalam minuman Sandara.

Wanita itu meringkuk di ranjang dan menyelimuti dirinya. Dia mulai mengantuk walaupun pusingnya masih tak bisa dia hilangkan.

"Dara, tapi..."

"Berhenti memaksaku untuk itu. Kemarin kau baru saja bersikap manis tapi sekarang kau menyakitiku lagi. Berhentilah Jiyong, muntah begini bukan apa-apa."

Jiyong menghela nafas pasrah, marah dan kesal. Dia pun kembali naik ke ranjang dan memeluk Sandara dari belakang.

"Berbaliklah. Aku ingin melihat wajah cemberut yang menggemaskan itu."

"Aku ingin tidur." Sandara masih kesal. Jiyong sangat pandai merusak moodnya.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku tak siap menghadapi hal semacam ini dan itu membuatku frustasi kau tau!?"

"Kalau tak tau harus melakukan apa, maka diamlah saja. Aku akan sangat berterimakasih kalau kau mau diam dan tak menggangguku."

Oh, Jiyong lupa bagaimana kacaunya mood seorang wanita hamil. Dia ingin mengatakan sesuatu namun memilih untuk diam dan membiarkan wanitanya terlelap.

Lihat, sekarang wanita itu malah mendengkur. Sialan sekali memang! Setelah mengganggu Jiyong dari tidurnya, sekarang pria itu di tinggalkan sendiri.

Mirisnya Jiyong, dia tak bisa tidur lagi.

Matanya menjelajahi tubuh Sandara, dan sesuatu di balik celananya tiba-tiba mengeras. Melihat leher jenjang Sandara, pundanya yang mulus dibalik tanktop..

Shit.

Sudah berapa lama dia tak memasuki wanitanya? Dua hari sudah berlalu tanpa seks.

Sialan memang.

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang