BAD BOY (15)

546 57 17
                                    

DOUBLE UP YESS!
🍁Happy Reading🍁

***

Jiyong berjalan meninggalkan club dengan kepala yang penuh dengan bara api. Dadanya semakin sesak. Dia ingin membunuh seseorang sebagai upaya untuk menyingkirkan keterpurukan yang dialaminya sekarang, karena sepertinya alkohol dan pelacur tak membantu sama sekali.

"Hei, mau kemana kau?" Seunghyun bertanya saat mereka berpapasan ketika sama-sama berjalan keluar dari club.

"Jiyong!!"

Jiyong tidak menggubris panggilan sahabatnya itu. Sementara Seunghyun dan Youngbae menatap punggung Jiyong dengan perasaan was-was. Mereka sungguh tidak pernah melihat Jiyong seperti ini.

"Aku punya firasat buruk."

Youngbae menatap Seunghyun.
"Dia tidak mungkin pergi menjemput ajalnya kan?"

"Jangan katakan itu. Aku belum siap kehilangan sahabat sebrengsek dia."

***

Kenapa sakit ini tak berhenti juga?

Tiba-tiba hujan turun deras dan benar-benar lebat di luar sana. Jiyong berjalan ke tengah hujan menuju tempat dimana dia memarkirkan mobilnya. Ia masuk ke dalam Lamborghini-nya itu dan menghela nafas berat sejenak sebelum menyalakan mesin mobilnya.

Hah!
Aku sudah muak menjalani hidup seperti orang gila.

Dengan mata tajamnya ia menatap lurus ke depan, dia pun menekan pedal gas sangat keras hingga mobilnya nyaris terbang di udara. Kecepatan mobil yang dikemudikannya sangatlah kencang, jalanan yang licin membuat mobil itu semakin cepat, meliuk-liuk di jalan raya kota Seoul.

Sementara otaknya terus memantulkan wajah Sandara. Wajah polos yang sedang tersenyum menawan terus menari-nari di depan wajahnya.

Sial.
Siapa kau itu?
Kau sungguh wanita iblis yang sudah menyihirku.
Aku akan terus mengejarmu bahkan jika harus melewati neraka sekalipun.
Berani sekali kau menghancurkan hidupku hah!

Kemarahan. Ketakutan. Kegelisahan. Perasaan bersalah. Semuanya berkumpul membentuk palu yang terasa terus memukul kepalanya.

Jiyong menambah kecepatannya, seperti sedang mengejar gadis yang terus berlari di depannya itu.

Dia sudah gila. Benar-benar gila. Tak henti-hentinya ia mengutuk dirinya sendiri. Memohon pada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya dan melemparkannya ke neraka paling dalam yang pernah ia ciptakan.

Terpuruk dan frustasi, dia lelah dengan semua ini.

Jiyong terus menambah kecepatannya. Entah sudah sampai dimana dia pergi sekarang. Yang jelas sudah sangat jauh dari kota Seoul. Bahkan dia tidak menurunkan kecepatan itu sama sekali saat berbelok di tikungan hingga sebuah truck dari arah yang berlawanan menyalakan lampu sorot serta membunyikan klakson yang cukup panjang, memekakkan telinga dan membutakan penglihatannya.

"Oh shit!!"

Mata Jiyong membulat sempurna dengan kakinya yang berusaha memijak rem dan tangannya dengan cepat membantingkan setir.

BRAKKKK!!

Terdengar benturan yang cukup keras. Dan hal terakhir yang ia lihat hanyalah cahaya lampu yang menerobos matanya sampai kesadarannya perlahan-lahan menghilang.

Jiyong memang tak pantas hidup.

***

KWON HOSPITAL, SEOUL

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang