BAD BOY (39)

387 36 10
                                    

***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

Jiyong berjalan cukup cepat saat memasuki mansionnya dengan tangan yang terus menggenggam Sandara. Otaknya berputar, mencari tau siapa yang berani menerornya.

Belum reda kemarahannya itu, dia menerima laporan berikutnya.

"Sir, seseorang menembakkan anak panah ini lewat jendela belakang."

Sandara tak menyadari kalau terlalu banyak pengawal yang berjaga. Seungri datang untuk melihat anak panah dengan bangkai burung yang sama, namun bedanya, kali ini ada selembar kertas yang diikat pada bangkai itu.

Jiyong merebut kasar kertas itu dari Seungri dan membaca tulisan yang ditulis menggunakan darah.

Just want to say hello to your new girlfriend.

Keparat.

Siapa yang telah berani bermain seperti ini?

Jiyong meremas kertas itu geram. Bukan rahasia lagi kalau dia memiliki segelintir musuh namun selama ini dia amat sangat berkuasa hingga tak ada yang berani senekat ini.

"Siapa...siapa itu?" Sandara tampak gemetaran.

"Aku akan cari tau." Ujar Seungri sambil mengarahkan walkie talkie di mulutnya. "Semua berkumpul ke ruangan sekarang."

Keparat.

Jiyong terus berfikir dan memutar otak mencari tau siapa yang punya potensi memiliki keberanian seperti ini diantara musuhnya?

Mungkinkah ayah Sandara, Park In Suk? Suami Kyung Ran yang dia bunuh?

Rasanya tidak.

Mereka tak tau Kyung Rang pergi ke mansion Jiyong hari itu. Dan Seungri sudah menutupi pembunuhan itu dengan rapat. Pria itu sudah mengatur sedemikian rupa seolah Kyung Ran pergi berlibur ke Hawaii.

Lalu siapa?

"Jiyong..."

"Ini semua terjadi karena kau Dara!"

"Aku?"

"Ya, kau! Kau tidak menginginkan adanya pengawal demi kencan konyol itu. Sekarang kau lihat apa yang terjadi?!" Bentak Jiyong.
"Andai kita membawa pengawal tadi, mereka bisa dengan mudah melacak pelaku!"

Sandara hanya bisa menelan ludah di dalam ketakutannya melihat Jiyong yang terlihat sangat marah.

"Aku tidak tau akan seperti ini."

"Kau mana tau? Kau hanya tau cara membantahku bukan? Hanya itu yang kau tau!"

"Jiyong, aku----"

"Kau lihat anak panah tadi? Itu sangat dekat dengan kakimu! Bagaimana kalau keparat itu menembak panah ke jantungmu?! Kau pernah bayangkan hal seperti itu?!"

Sandara kembali menelan ludah dengan susah payah. Dahinya mulai berkeringat dan tangannya memelintir ujung bajunya.

"Mereka mengincarmu!"

"Aku?"

"Kau adalah wanitaku! Hanya dengan membunuhmu mereka bisa melihat kehancuranku!"

Jiyong terus membentak dan api kemarahan terpancar nyata di matanya yang gelap. Nafasnya terengah-engah dan dia benar-benar sangat amat ketakutan jika ada yang berani melukai Sandara.

"Aku----"

"Sebaiknya kau pergi ke kamar dan jangan mengangguku sekarang." Jiyong segera meninggalkan tempat itu dan bergabung dengan Seungri ke ruangan lain dimana para pengawal mereka berkumpul.

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang