BAD BOY (40)

399 41 6
                                    

🍁Happy Reading🍁

***

KWON HOSPITAL, SEOUL

"Sekarang kehamilan Anda sudah memasuki usia lima belas minggu. Anda bisa melihat dia sudah semakin bertumbuh. Sudah ada tangan, kaki dan otaknya juga terus berkembang."

Jiyong dan Sandara kembali menatap ke monitor. Ya ampun, bayi mereka terlihat begitu sehat dan menggemaskan. Sandara tak bisa memindahkan matanya dari monitor. Begitupun dengan Jiyong. Keduanya tampak menyukai pemandangan di monitor itu.

Sedari tadi tangan Jiyong terus menggenggam jemari Sandara yang sedang berbaring.

Oh romantis sekali bukan?

"Sepertinya Anda sangat jarang makan sayuran, Nona Sandara?"

"Ya, aku tidak menyukai sayur." Sandara melipat bibirnya.

"Anda harus memaksakannya walaupun tidak suka. Demi pertumbuhan janin."

"Baiklah."

Setelah sepuluh menit berlalu, Jiyong dan Sandara pun keluar dari ruangan dokter kandungan.

Sudah dua bulan berlalu semenjak teror bangkai burung itu, dan selama itu pula setiap pergerakan Sandara benar-benar di jaga ketat oleh pengawal. Bahkan Jiyong sendiri yang akan pergi menemaninya jika dia perlu keluar dari mansion.

Tiada hari ia tanpa menonton pergerakan Sandara lewat cctv saat pria itu tak berada di rumah.

Seperti sekarang, Sandara melakukan kontrol ke dokter kandungan di rumah sakit karena usia kandungannya yang semakin bertambah, dia membutuhkan dokter kandungan yang ahli.

Dan Jiyong sengaja keluar dari ruang rapat hanya untuk menemani kekasihnya itu.

Hari-hari berjalan dengan aman tanpa ada teror-teror susulan dari si peneror itu. Meskipun demikian, Jiyong masih belum berhenti mencari setiap kemungkinan yang ada.
Dia tak mempercayai siapapun lagi saat ini. Bahkan pengawalnya sendiri benar-benar di sumpah mati.

Dia juga sudah menambah banyak cctv di setiap sudut mansionnya itu.

"Aku ingin mampir ke supermarket." Ujar Sandara.

"Kau harus beli banyak sayuran."

Sandara mengerutkan bibirnya.
"Aku akan muntah, aku tak suka sayur, Sayang."

"Kau dengar apa kata dokter tadi?" Jiyong berdecak sementara Sandara memeluknya dengan manja saat mereka memasuki mobil.

Sepanjang perjalanan Sandara tak pernah melepaskan Jiyong dari pelukannya dan Jiyong menyukai itu meskipun dia terkadang kesal karena tingkah manja Sandara semakin lama semakin menjadi-jadi.

Wanita itu bahkan tak malu memeluknya sambil berjalan di trotoar, seperti koala. Dia tak memperdulikan para pengawal atau orang-orang yang melihat karena dia benar-benar tak ingin melepaskan kekasihnya itu.

Ada apa dengan wanita itu?
Apakah pengaruh kehamilan lagi?

Sandara pun merasakan kalau dia tak ingin berjauhan dari Jiyong sama sekali. Sesekali kalau dia kambuh, dia akan menelpon Jiyong hanya untuk menyuruh pria itu pulang dan memeluknya.

Sangat berlebihan.

Parahnya, Jiyong melakukannya.
Dia akan membatalkan segera urusannya demi itu.

Betapa romantisnya pria itu.

***

KWON MARKET, SEOUL

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang