BAD BOY (35)

422 38 19
                                    


***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

"SIALAN!!"

Teriakan Jiyong membuat semua yang ada disana ketakutan. Terutama Bom. Dia sampai harus memeluk lengan suaminya sebagai pertahanan.

Sedangkan Jiyong terus mencoba mengotak atik ponselnya, menatap titik merah di peta. Ya, itu adalah aplikasi pelacak yang dia pasang tempo hari di tubuh Sandara.

"Aplikasi bodoh! Aku menyesal sudah memakai produk gagalmu ini!!!" Jiyong membanting ponselnya di lantai dan menatap marah pada Seunghyun.

Sedangkan Seunghyun datang memungut ponsel, menatap titik merah yang hanya berkedip, tak bergerak.

"Mungkin memang dia sedang tak bergerak?"

"Sudah sepuluh menit tak bergerak? Kau pikir dia pohon!? Hah!?"

Seunghyun menelan ludahnya, dia yakin produknya ini sudah layak dipakai.

Tapi kenapa begini?
Apakah memang Sandara tak bergerak?
Atau sebenarnya wanita itu tergeletak mati di pinggir jalan?
Sialan imajinasi liarnya itu.

"Aku sebaiknya langsung kesana saja! Aplikasi keparat!" Jiyong menyambar kunci mobinya sebelum...

"Hei! Dia bergerak!"

Jiyong segera merebut ponselnya dan melihat titik merah yang mulai bergerak.

"Kemana wanita ini pergi sebenarnya?"

Jantung Jiyong berdegup kencang, dia sulit menelan air liurnya namun masih terus memantau layar.

"Jiyong tenanglah, dia pasti tau jalan pulang dan mungkin sedang naik taxi----"

"Kau diam!!" Jiyong membentak Bom.

Dasar wanita sialan!
Bagaimana bisa dia meninggalkan wanitaku sendirian?
Dia hamil dan tak punya ponsel.

Goddamn!

"Kemana lagi dia berbelok?!" Jiyong sudah seperti orang kesurupan yang terus berteriak saat ini.

"Sir, dari laporan cctv, Nona Sandara terlihat masuk ke dalam sebuah Ferrari merah di sekitaran Myeongdong." Seungri datang memberikan informasi itu.

"Ferrari merah?" Tanya Jiyong menatap Seungri.

"Mungkin temannya." Jawab Bom.

"Mungkin taxi?" Timpal Seunghyun.

"Sejak kapan Ferrari dijadikan taxi?" Seungri mengerutkan dahinya.

"Mungkin orang kaya yang kekurangan uang?"

"Aku bertanya-tanya." Seungri menatap Seunghyun dingin.
"Sebodoh apa Anda itu Tuan Seunghyun?"

"Hei, kau hanya bawahan! Dari mana kau punya keberanian berlagak kurang ajar seperti itu Seungri?!" Seunghyun menggertak marah.

"Aku bawahan Tuan Jiyong, bukan bawahan Anda."

"Bahkan denganku saja kau berani kurang ajar, brengsek!" Jiyong yang sedari tadi serius memperhatikan layar pun bersuara.

"Hah! Sudahlah. Berhenti bicara tak penting di saat seperti ini bodoh!" Teriak Bom kesal.

Dan semuanya kembali serius memantau layar.

Syukur kalau gadis itu bertemu dengan temannya. Kalau bukan?
Mengingat Jiyong yang baru saja mengeksekusi ibu tirinya, dia takut kalau ada yang tau dan mencoba menculik Sandara.

Sialan!

Itu tak boleh terjadi.

Atau jangan-jangan wanita itu memang masih berusaha kabur darinya?

BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang