BAD BOY (DARAGON) COMPLETE✔

BAD BOY (17)

Double Up
🍁Happy Reading🍁

***

Seungri yang mendapati Jiyong menculik seorang gadis yang tak lain adalah Sandara, hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Apa lagi alasan untuk semua tindakan bodoh ini, Tuan Kwon Jiyong yang terhormat?"

Jiyong masih tersenyum melihat tubuh mungil yang berbaring tak sadarkan diri itu di sebuah ranjang hotel.

Rasanya, Jiyong seperti baru saja menemukan sebongkah berlian yang dibawa kabur oleh maling.

Begitulah perasaan Jiyong saat ini.

"Kupikir Anda sudah bertaubat. Apa gunanya ke gereja?"

"Hah! Siapa bilang aku ke gereja untuk bertaubat?"

"Sialan."

Seungri hanya berani mengumpat di dalam hati. Dia harusnya sudah menduga bahwa laki-laki ini tidak akan bertaubat semudah itu.

Jiyong mengangkat telunjuk pada bodyguardnya dan salah satu dari mereka datang menghampiri.

"Bawa gadis ini ke jet pribadiku. Kita pulang ke Seoul malam ini."

"Tapi jadwalnya besok----"

"Siapa sebenarnya bos disini hah? Ketahui posisimu, jangan mengajakku berdebat! Sialan."

Seungri tidak tau harus mengatakan apa saat ini selain BABI atau KEPARAT.

Lihatlah gadis lemah itu. Malang sekali nasibnya. Selain itu, semua awak kabin juga butuh tidur.
Sialan memang!

Seungri menghela nafasnya lalu keluar dari kamar itu. Sementara Jiyong, masih saja tersenyum-senyum sendiri sembari meregangkan otot-ototnya. Kegilaannya selama dua bulan ini terbayar sudah.

Kau pikir bisa lari semudah itu dariku?
Kau tidak tau siapa Kwon Jiyong? Hah!

Selama perjalanan menuju ke Seoul, Jiyong tak berhenti memandangi sosok Sandara yang dia ikat di kursi pesawat masih dalam keadaan tak sadarkan diri.

Bahkan di dalam pesawat pun dia mengikat gadis itu.

Memang dia bisa kabur kemana?

***

NINE ONE HANNAM, SEOUL

Sampai akhirnya gadis itu kembali pada kesadarannya saat mereka tiba di Seoul, mansion Jiyong. Dia mencium bau aneh di udara sekitarnya. Bau sebuah ruangan. Matanya mulai mencoba terbuka sedikit demi sedikit sebelum akhirnya cahaya masuk menerobos kelopak matanya.

"Joeun achimimnida." Sapa Jiyong dengan senyum lebarnya.

Sandara terkejut setengah mati saat melihat wajah Jiyong di hadapannya.

Matanya menyapu ke sekelilingnya. Pada kamar yang sangat familiar baginya. Ini adalah kamar Jiyong. Dia masih sangat ingat.