chapter 14

662 66 0
                                    

Jungkook dan Jimin kembali ke sebuah restoran untuk makan malam, resortan yang di pinggir pantai dimana tempatnya sudah di setting seromantis mungkin oleh jungkook,tapi karena Jimin tidak ingin datang semua kejutannya tidak berjalan lancar.

Tapi siapa sangka mereka tetap datang meski sekarang Jimin dengan kepribadian jim didalamnya. Jungkook sebenarnya tidak mempermasalahkan toh dia masih tetap orang Yang dia cintai, yang jadi masalahnya adalah jungkook belum menyelesaikan kesalah fahaman yang membuat Jimin uring-uringan dan menahan rasa laparnya.

Akan lebih bahagia jika pribadi Jimin yang ada bersamanya Sekarang tapi keadaan berkata lain.

"Apa kamu akan terus menatap makanan kamu seperti itu" sapa Jimin yang memasukan satu daging di dalam mulutnya

"Maaf" satu kata itu menyapa pendengarnya Jimin untuk pertama kalinya saat mereka sudah tiba di restoran romantis ini.

"Beneran kamu nggak apa-apa? Kamu dari tadi diam aja dan lihat (Jimin menunjukkan makanan yang sudah hampir habis) aku bahkan sudah hampir menghabiskan makananku dan kamu tidak mengajakku bicara lalu lihat kamu hanya membolak-balik makanan tanpa di makan"

"Aku hanya sedikit kepikiran sesuatu Jim"

"Eh ini kali pertama kamu manggil nama aku dengan benar dari pertama kita ketemu"

"Benarkah?" Jungkook menarik sebuah senyuman di bibirnya

"Hu'um" Jimin memasukan makanan terakhir di mulutnya. "Kamu tau aku lupa alasan kita kemari, alasan aku menjadi pacarmu, alasan aku Betah dan alasan aku bertahan denganmu sampai detik ini. Yang aku tau sekarang aku nyaman sama kamu, aku tidak mungkin mengikuti kamu kesini tanpa perasaan atau hanya karena aku bosan, apa lagi di tempat romantis seperti ini aku berani jamin meskipun besoknya aku lupa" Jimin menjelaskan semuanya dengan suara yang sangat lembut dan ini kali pertama pribadi Jimin yang lain bicara sopan pada jungkook dan tidak berteriak seperti biasanya saat pribadi Jim mengambil alih tubuh Jimin.

"Kamu tau, aku mungkin mengisap penyakit atau apalah namanya aku tidak mengerti karena aku banyak melupakan banyak hal saat ini, salah satu contohnya aku melupakan semua yang aku kerjakan hari ini aku bahkan tidak ingat apa pekerjaan aku" Jimin menertawakan dirinya sendiri walaupun sangat jelas di matanya ada kesedihan saat dia menjelaskan itu.

"Aku tidak tau kapan aku menjadi kekasihmu, karena seingatku aku menolak saat kamu mengajakku pacaran, karena itu sama sekali bukan styleku, tapi siapa sangka aku tetap menjadi kekasihmu, lucu bukan?"

Jimin menarik napas panjang, "apa sebelum ini kita bertengkar? Kamu seperti tidak nyaman saat ini, aku tidak ingin tau karena aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman, tapi bisahkan kita melupakan masalah itu dulu? Aku ingin menikmati suasana romantis ini denganmu" Jimin memegang tangan jungkook dan memohon.

"Maafkan aku, karena membuatmu tidak nyaman dengan tindakanku, oke mari kita lupakan masalah itu dulu dan kita fokus pada apa yang akan kita lakukan sekarang"

Jungkook untuk sesaat melupakan masalah kesalahan fahaman itu sementara Jimin sangat menikmati waktu yang di habiskan bersama Jungkook.

Pribadi Jim biasanya akan selalu ngegas dan lebih dominan dari pada jungkook, tapi kali ini dia berbicara dengan tenang.

Setelah menghabiskan makanan mereka memilih jalan-jalan ke pinggir pantai lebih dulu, Jimin tidak sekalipun melepas tangan jungkook yang ia pegang, dan Jungkook menikmati setiap skin ship yang di lakukan oleh pribadi Jimin yang lain yang tidak akan pernah Jimin lakukan.

*****

Jimin mengecek hpnya untuk kesekian kalinya hari ini, dia beberapa kali membuka aplikasi pesan lalu menonaktifkan ponselnya dan beberapa menit kemudian dia menyalakan lagi, dia terus melakukan beberapa kali hingga saat dia tidak puas dia meminta salah satu karyawannya menelepon dan. Tersambung.

Bukan senang, jidatnya Mala mengerut seolah memikirkan hal yang membuatnya tidak tenang.
Jimin kembali mengetuk jari-jari kanannya di atas meja hingga menimbulkan bunyi sedangkan kuku jari jempolnya sudah dia gigit dengan gelisah.

Ini pertama seumuran hidupnya mengkhawatirkan sesuatu, hingga membuat dia tidak nyaman seperti itu, saat nilai-nilaiya dulu menurun dia tidak pernah sekhawatir ini tapi hari ini dia ingin mengutuk orang tersebut.

Berani-beraninya dia mengabaikannya setelah apa yang dia perbuat sebelumnya.
Dan sialnya itu membuat dia tidak bisa berkonsentrasi hal yang tiada pernah terjadi selama ini.

"Apa maunya sebenarnya? Apa dia sibuk? Apa karena omongannya kemarin? Apa karena tingkahku? Tapi tunggu aku tidak melakukan hal apapun yang membuatnya tersinggung sebaliknya dialah yang membuat suasannya tidak nyaman, ada apa sebenarnya dengan orang itu? Memikirkannya saja membuat kepalaku sakit"

"Dasar jeon jungkook sialan" itu kali pertama Jimin memaki jungkook karena kesal.

Jimin membuang hpnya sembarang karena kesal sedangkan mulutnya terus mengutuk jungkook yang tidak menghubunginya Sama sekali sepulang mereka liburan.

Bipolar (Jikook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang